Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saud Usman dan Suhardi Alius Bisa Jadi Alternatif Calon Kapolri

Kompas.com - 08/02/2015, 22:26 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Ketua Tim Sembilan, Ahmad Syafii Maarif, menyatakan, Komisaris Jenderal Polisi (Komjen Pol) Saud Usman dan Komjen Pol Suhardi Alius bisa menjadi alternatif calon kepala Polri, selain empat nama yang sudah diusung Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas).

"Saud Usman itu bisa jadi salah satu calon," kata Maarif, saat dihubungi di Jakarta, Minggu (8/2/2015).

Ia menyatakan, Usman masuk kriteria karena sudah menyandang bintang tiga dan syarat pengalaman penugasan. Usman saat ini kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT).

Selain Usman, tokoh Muhammadiyah itu merekomendasikan Sekretaris Utama Lemhanas, Komisaris Jenderal Polisi Suhardi Alius.

"Soalnya dia bersih, bagus kerjanya, dan semua kriteria cocok," alasan Maarif.

Akan tetapi, nama Alius ini tiba-tiba hilang dari daftar calon kepala Polri. Sementara itu, nama baru pun muncul, yakni Komisaris Jenderal Polisi Budi Waseso, yang baru naik bintang tiga setelah menjadi Kabareskrim menggantikan Alius.

Maarif menyarankan agar calon kepala Polri terpilih harus yang dianggap masih memiliki sedikit "dosa" serta dapat bekerja sama dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

Sebelumnya, Kompolnas telah mendatangi Kepolisian Republik Indonesia, Jumat (6/2/2015).

Para komisioner komisi itu mewawancarai empat kandidat calon, yakni Badrodin Haiti, Dwi Priyatno, Putut Eko Bayu Seno, dan Budi Waseso.

Para calon orang nomor satu di Kepolisian Republik Indonesia itu menyampaikan visi dan misi serta rencana kerja sama dengan lembaga penegak hukum lain.

Salah satu komisioner, M Nasser, menyatakan, para calon itu memiliki peluang yang sama untuk dipilih oleh Presiden Joko Widodo.

"Tentu kalau ada yang lebih senior dan bisa menjadi penyejuk agar situasi kondusif, itu akan lebih baik," ujar Nasser.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com