Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat ”Drone” Terbang di Atas Istana

Kompas.com - 26/01/2015, 17:36 WIB


KOMPAS.com - Wah, gambarnya agak goyang. Bisa minta tolong diulang tidak, ya?” tanya fotografer Kompas, Eddy Hasby, seusai melihat hasil pengambilan gambar video Presiden Joko Widodo lewat drone atau pesawat tanpa awak terbang di atas halaman rumput antara Istana Merdeka dan Istana Negara, Jakarta, Sabtu (24/10).

Atas izin Presiden, drone pun beraksi lagi dari halaman tengah rumput Istana menuju teras belakang Istana Merdeka mengikuti gerakan Presiden Jokowi.

Itulah drone yang untuk pertama kalinya diterbangkan di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta. Tentu, untuk menerbangkan pesawat tanpa awak yang dilengkapi dengan kamera khusus tersebut tak sembarangan.

Maklum, wilayah udara kompleks Istana Kepresidenan merupakan daerah Ring I yang tidak boleh diterbangi pesawat apa pun. Bahkan, layang-layang pun tidak boleh dinaikkan di atas kompleks Istana Kepresidenan.

Sebelum menerbangkan pesawat tanpa awak tersebut di halaman Istana Kepresidenan, tidak hanya drone yang diperiksa Pasukan Pengamanan Presiden (Paspamres), tetapi juga pemakainya atau operatornya.

”Semacam test flight yang harus dijalani dulu sebelum ambil gambar, mulai dari pesawatnya hingga pemakaiannya. Jangan sampai terjadi drone-nya malah terbang tidak beraturan,” ujar Edy.

Selesai menerbangkan drone, Eddy sangat berterima kasih karena diizinkan mengambil gambar video Presiden di kompleks Istana Kepresidenan, yang selama ini belum pernah dilakukan oleh jangankan wartawan, petugas keamanan pun belum pernah.

”Apalagi, Presiden Jokowi sangat membantu tugas fotografer,” tambahnya.

Sejauh ini, sejak zaman kampanye sebelum Pemilu Presiden 9 Juli lalu, Presiden Jokowi tercatat sangat akomodatif dengan pekerjaan fotografer yang menyertainya selama kampanye calon presiden.

”Kalau sudah malam, Pak Jokowi datang menemui para fotografer dan menanyakan apa yang kurang serta hambatan apa yang masih dihadapi para fotografer,” tambah seorang fotografer lainnya yang mengikuti perjalanan kampanye Presiden pada waktu itu.

Jokowi ingin punya ”drone”

Soal drone bagi Presiden Jokowi sebenarnya bukan hal yang baru. Dalam dialog Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dengan calon Presiden dan calon Wakil Presiden di Jakarta, Juni 2014, Jokowi pernah menyatakan ingin memiliki pesawat tanpa awak alias drone tersebut. Salah satu tujuannya adalah untuk mengawasi perairan Indonesia yang maha luas. Tentu drone yang dimaksud Presiden, drone yang lebih canggih dan bukan yang biasa digunakan oleh fotografer.

”Akibat illegal fishing, besar sekali kehilangan potensi kita. Kami bermimpi punya drone supaya kelihatan di mana terjadi pencurian ikan oleh kapal-kapal asing, lalu kami bisa menggebuk dengan tepat sasaran. Sebab, ini sudah merugikan rakyat Indonesia,” katanya waktu itu.

Bahkan, drone yang dicita-citakan Jokowi itu tidak hanya untuk mengawasi pencurian ikan oleh kapal-kapal asing, tetapi juga untuk pertanian atau ”masuk desa”.

Keinginan Jokowi mengadakan program drone masuk desa agar bidang pertanian lebih maju juga diungkapkannya saat sudah terpilih sebagai Presiden dan masih menghabiskan waktunya sebagai Gubernur DKI Jakarta di Balai Kota pada 10 September 2014.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Nasional
Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Nasional
Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Nasional
Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Nasional
Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat Kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat Kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Nasional
Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Nasional
Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Nasional
Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Nasional
KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Nasional
195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

Nasional
Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Nasional
Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com