Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oegroseno Pertanyakan Pergantian Kapolri yang Begitu Cepat

Kompas.com - 18/01/2015, 19:06 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pergantinan Kapolri Jenderal Polisi Sutarman yang dilakukan secara mendadak oleh Presiden Joko Widodo menyisakan sejumlah pertanyaan. Salah satunya, tidak adanya surat pengusulan pergantian Kapolri yang diusulkan Mabes Polri kepada presiden.

Menurut mantan Wakil Kepala Polri Komjen Pol (Purn) Oegroseno, biasanya presiden akan memanggil Kapolri aktif ke Istana untuk membahas pergantian Kapolri sebelum pergantian dilakukan. Setelah itu, Kapolri akan mengumpulkan para jenderal bintang tiga senior untuk membahas siapa jenderal bintang tiga yang layak diusulkan ke presiden untuk menjadi calon Kapolri.

"Saya tanya-tanya, ya cari informasi, apakah ada (surat usulan). Tadi saya tanya Pane (ketua Presidium IPW), apakah ada surat pengusulan penggantian dari Mabes Polri sendiri gitu loh, (ternyata) enggak ada," kata Oegroseno saat dijumpai seusai menjadi pembicara dalam sebuah diskusi di Jakarta, Minggu (18/1/2015).

Oegroseno pun merasa heran, namun ia tetap berprasangka positif atas pergantian Kapolri yang dilakukan secara kilat ini. Pasalnya, jika merujuk pada masa tugas Sutarman, seharusnya ia masih dapat menjabat sebagai Kapolri hingga Oktober 2015 mendatang.

"Saya pikir kemarin Pak Sutarman mau dijadikan menteri atau ditunjuk sebagai duta besar. Pikiran saya seperti itu, tapi rupanya saya tanya hari itu juga pengusulan dari Mabes Polri tidak ada," katanya.

Lebih jauh ia mengatakan bahwa mekanisme pergantian Kapolri sebenarnya telah diatur di dalam Pasal 11 UU Nomor 2 Tahun 2002 tentang Polri. Oegroseno pun berharap agar pergantian Kapolri tidak diboncengi dengan kepentingan politik tertentu. Pasalnya, integritas Polri akan dipertaruhkan jika pergantian kepemimpinannya sarat dengan kepentingan elit tertentu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Waisak 2024, Puan Ajak Masyarakat Tebar Kebajikan dan Pererat Kerukunan

Waisak 2024, Puan Ajak Masyarakat Tebar Kebajikan dan Pererat Kerukunan

Nasional
Jokowi Ucapkan Selamat Hari Raya Waisak, Harap Kedamaian Selalu Menyertai

Jokowi Ucapkan Selamat Hari Raya Waisak, Harap Kedamaian Selalu Menyertai

Nasional
Kementerian KKP Bantu Pembudidaya Terdampak Banjir Bandang di Sumbar

Kementerian KKP Bantu Pembudidaya Terdampak Banjir Bandang di Sumbar

Nasional
Jokowi Bakal Jadi Penasihatnya di Pemerintahan, Prabowo: Sangat Menguntungkan Bangsa

Jokowi Bakal Jadi Penasihatnya di Pemerintahan, Prabowo: Sangat Menguntungkan Bangsa

Nasional
Soal Jatah Menteri Demokrat, AHY: Kami Pilih Tak Berikan Beban ke Pak Prabowo

Soal Jatah Menteri Demokrat, AHY: Kami Pilih Tak Berikan Beban ke Pak Prabowo

Nasional
Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Nasional
Tak Setuju Istilah 'Presidential Club', Prabowo: Enggak Usah Bikin Klub, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah "Presidential Club", Prabowo: Enggak Usah Bikin Klub, Minum Kopi Saja

Nasional
1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com