PANGKALAN BUN, KOMPAS.com - Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengunjungi Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Banda Aceh, yang bertugas melakukan operasi pencarian korban dan bangkai pesawat AirAsia QZ8510 di Selat Karimata, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Selasa (6/1/2015) sore. Akibat kunjungan itu, tim penyelam kedua batal terjun ke lokasi jatuhnya pesawat.
Saat apel pada Selasa pagi, Wakil Komandan KRI Banda Aceh Mayor Laut (P) Priyo Dwi Saputro meminta seluruh penyelam di KRI Banda Aceh untuk bersiap. Pukul 12.30 WIB, diperkirakan KRI Banda Aceh yang berangkat dari pelabuhan Tanjung Mas, Semarang, pada Senin malam, akan tiba di lokasi.
"Jam 12.00 WIB kita sampai di lokasi. Alhamdulilah jika ombaknya bersahabat, saya yakin tidak akan mengganggu kebugaran penyelam untuk bekerja di lapangan," kata Priyo.
Namun, sesampainya di lokasi jatuhnya pesawat di titik koordinat 03.55.52 lintang selatan dan 110.33.80 bujur timur, KRI Banda Aceh tetap harus berjalan dengan kecepatan sedang untuk mendaratnya helikopter panglima dan rombongan.
"Kalau kita lepas jangkar di lokasi, dia akan sulit jika banyak helikopter mendarat. Jadi harus jalan terus," kata Komandan KRI Banda Aceh letnan kolonel laut (P) Arief Budiman.
Tiga Helikopter
Tak tanggung-tanggung, untuk mengakomodasi kedatangan Panglima TNI dan rombongannya ini, dibutuhkan tiga helikopter yang mendarat di KRI Banda Aceh.
Panglima TNI tiba di KRI Banda Aceh dengan menggunakan Helikopter Seahawk milik Amerika Serikat. Helikopter ini juga harus bolak-balik karena selanjutnya menjemput pejabat Militer Amerika Serikat yang hendak berkunjung.
Helikopter Skuadron Udara milik TNI Angkatan Laut yang sejak awal di-"parkir" di kapal ini untuk mengangkat dan mengangkut jenazah, juga digunakan untuk menjemput rombongan panglima, di antaranya Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen (TNI) Fuad Basya.
Ada pula helikopter Dolphin milik Basarnas, digunakan untuk mengangkut wartawan yang akan meliput kegiatan Panglima TNI.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.