Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Gerindra-PKS Benteng Terakhir KMP"

Kompas.com - 05/01/2015, 17:54 WIB


SEMARANG, KOMPAS.com
- Analis politik dari Universitas Diponegoro Semarang, Budi Setiyono, menyebut tidak menutup kemungkinan Koalisi Merah Putih (KMP) tinggal menyisakan dua partai politik nantinya, yakni Gerindra dan PKS.

"Dibandingkan parpol-parpol lainnya anggota KMP, dua parpol ini (PKS dan Gerindra) sangat solid. Di Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Golkar kan sudah terjadi perpecahan," kata Budi di Semarang, Senin (5/1/2015), seperti dikutip Antara.

Menurut Budi, sebentar lagi Partai Amanat Nasional (PAN) bakal menggelar kongres yang menjadi tahap ujian krusial bagi parpol berlambang matahari itu. Kalau sampai tidak solid, kata dia, dikhawatirkan PAN ikut pecah, antara yang menginginkan PAN tetap di KMP dan yang ingin berpindah haluan ke Koalisi Indonesia Hebat (KIH) atau merapat ke pemerintah.

"Namun, masih ada dua parpol yang terbilang sangat solid, yakni Gerindra dan PKS yang sangat bisa diandalkan memperkuat KMP," kata pengajar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Undip itu.

Ia menilai sifat militansi kedua parpol itu lebih monolitik dibanding parpol lain, seperti Gerindra, berada di bawah langsung Prabowo Subianto yang kembali jadi ketua umum.

"Sejauh ini, belum ada figur kuat, figur tandingan yang menggantikan sosok Prabowo yang juga pendiri parpol itu. Makanya, bisa dipastikan Gerindra tetap akan berada di barisan KMP," ujarnya.

Untuk PKS, Budi menilai susah mengharapkan parpol berlambang bulan sabit kembar itu merapat ke KIH. Pasalnya, secara ideologis ada jarak cukup jauh dengan KIH yang dikomandoi PDI Perjuangan.

"Ibaratnya, KIH berada di pendulum kekuatan paling kiri, sementara PKS berada di pendulum paling kanan. Jaraknya jauh, sangat sulit untuk melakukan rekonsiliasi, harmoni, dan kompromi," tukasnya.

Sementara untuk parpol lain anggota KMP, Budi menilai Golkar tidak memiliki figur yang mendominasi kekuatan, termasuk Aburizal Bakrie yang tidak terlalu kuat menghegemoni kekuatan di Golkar.

"Di PAN, Hatta Rajasa tidak sekuat Amien Rais, PPP juga sama. Akibatnya, kemungkinan besar mudah dipecah-belah. Makanya, bisa jadi Gerindra dan PKS menjadi benteng terakhir kekuatan KMP," tukasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Nasional
Setelah Mahasiswa, DPR Buka Pintu untuk Perguruan Tinggi yang Ingin Adukan Persoalan UKT

Setelah Mahasiswa, DPR Buka Pintu untuk Perguruan Tinggi yang Ingin Adukan Persoalan UKT

Nasional
Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pengamat: Hubungan Sudah “Game Over”

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pengamat: Hubungan Sudah “Game Over”

Nasional
Jokowi Tak Diundang Rakernas PDI-P, Pengamat: Sulit Disatukan Kembali

Jokowi Tak Diundang Rakernas PDI-P, Pengamat: Sulit Disatukan Kembali

Nasional
UKT Mahal, Komisi X Minta Dana Pendidikan Juga Dialokasikan untuk Ringankan Beban Mahasiswa

UKT Mahal, Komisi X Minta Dana Pendidikan Juga Dialokasikan untuk Ringankan Beban Mahasiswa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com