JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo mengatakan, ada sejumlah kapal perang yang dikirim Jepang untuk membantu pencarian korban dan serpihan pesawat AirAsia QZ8501. Meski begitu, kapal Jepang ini masih belum masuk daerah pencarian dalam proses pencarian hari kelima, Kamis (1/1/2015).
"Saat ini ada kapal asing yang standby, yang akan membantu kita. Sedang berada di Selat Malaka dan mereka mendekati daerah operasi pencarian," kata Soelistyo di Kantor Basarnas, Jakarta, Kamis (1/1/2015).
Soelistyo melanjutkan, kapal dari Jepang itu masih berada di luar area pencarian. Tapi jika Basarnas membutuhkan bantuannya, kapal tersebut akan segera masuk dan memperkuat pencarian.
"Di mana kita butuh mereka untuk memperkuat, maka saya instruksikan mereka untuk masuk," ucapnya.
Saat ini, tim Basarnas masih berupaya menemukan badan pesawat. Alat yang dibutuhkan tentu akan disesuaikan dengan upaya untuk menemukan badan pesawat. "Alat yang dibutuhkan saat ini adalah alat yang bisa mendeteksi logam di bawah air," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, dua kapal Angkatan Laut jenis perusak dan tiga helikopter dari Jepang, akan dilibatkan dalam proses pencarian, juga pengangkatan jenazah dan badan pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang kontak sejak Minggu (28/12/2014) pagi. Dua kapal dan tiga helikopter tersebut juga kemungkinkan akan dilibatkan dalam proses pencarian black box pesawat tersebut.
"Mungkin mereka dilibatkan dalam misi pencarian (black box dan badan pesawat)," ujar Joint Staff Office Japanese Army, Kolonel Yoshiura, di Kantor Pusat Badan SAR Nasional, di Jalan Angkasa, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (1/1/2015). (Baca: Kapal dan Helikopter Militer Jepang Ikut Cari Korban AirAsia QZ8501)