Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Mengintip" KRI Banda Aceh yang Diterjunkan Cari AirAsia QZ8501

Kompas.com - 30/12/2014, 06:24 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - TNI Angkatan Laut ikut menerjunkan delapan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) untuk mencari Pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang kontak sejak Minggu (28/12/2014). Salah satu kapal yang menjadi andalan adalah KRI Banda Aceh 593, yang diberangkatkan dari Pelabuhan Tanjung Priok, Senin (29/12/2014) malam.

Reporter Kompas.com, Ihsanuddin, berkesempatan untuk ikut melakukan pencarian bersama prajurit TNI AL dengan menumpang kapal ini. KRI Banda Aceh adalah kapal buatan dalam negeri, diproduksi oleh PT PAL (persero) pada 2011 lalu. Karena baru, kapal yang hampir seluruh bagiannya berwarna abu-abu gelap ini terlihat masih bersih dan terawat.

"Ini jadi kebanggaan kita juga karena produksi negeri sendiri. Walaupun secara kualitas masih kalah (dari produksi luar negeri), tapi sudah cukup lumayan," kata Komandan KRI Banda Aceh 593, Letnan Kolonel Laut (P) Arief Budiman.

KRI Banda Aceh merupakan kapal perang berjenis Landing Platform Dock dengan ukuran panjang 22.004 meter dan lebar 125 meter. Berat kapal ini mencapai 7.286 ton. Kapal perang ini memiliki kecepatan maksimum 15 knot dan memiliki daya angkut sebanyak 344 personel.

Kapal ini juga mampu menampung 5 unit helikopter jenis MI-2 atau Bell 412, 2 unit LCVP, 3 unit meriam Howitzer, dan 20 Tank. Untuk persenjataan perang, kapal ini dilengkapi meriam kaliber 20 mm dan 40 mm.

KRI Banda Aceh ini berangkat dengan 150 penumpang di dalamnya, yang kebanyakan adalah prajurit TNI AL. Selain itu, ada pula awak kapal, awak penerbang helikopter untuk mencari dari ketinggian, pasukan katak untuk menyelam, serta media dan staf dinas penerangan TNI.

Penghargaan

Meski baru diproduksi, KRI Banda Aceh ini sudah mendapatkan sebuah penghargaan dari Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Marsetio, sebagai KRI Berpredikat Operasional Tertinggi Tahun 2014. Penghargaan itu didapat karena KRI Banda Aceh ini menjadi kapal yang berlayar dalam waktu paling panjang dibandingkan KRI milik TNI angkatan laut lainnya.

"Waktu itu hampir selama tiga bulan non-stop berlayar terus, enggak pulang-pulang," kata Arief.

Selain itu, kapal ini juga telah mengikuti latihan bersama kapal-kapal perang dari berbagai negara dalam ajang Multilateral Rim of the Pacific (Rimpac) 2014. Ajang tersebut merupakan latihan rutin setiap dua tahun yang digelar oleh armada ketiga US Navy dengan negara-negara di kawasan Asia Pasifik dan meluas cakupannya dengan melibatkan negara-negara di Asia Tengara.

Hiburan

Meski sejatinya digunakan untuk perang, kapal ini juga mempunyai banyak sarana hiburan untuk menghibur para prajurit dan awak kapal yang sedang bertugas. Perjalanan di tengah lautan lepas yang panjang hingga berbulan-bulan bisa membuat penumpangnya jenuh, bahkan bisa stress.

"Supaya tidak sampai stress, kita ada hiburan. Di atas kapal, kesehatan itu yang utama," kata Arief.

Hiburan di kapal ini antara lain lantai kapal yang dicat menjadi lapangan basket, lengkap dengan ringnya. Ada pula panggung kecil yang dapat menjadi tempat organ tunggal bermain musik dan menghibur para prajurit. Hiburan yang paling menjadi andalan adalah sebuah layar lebar yang bisa disulap untuk menonton film.

"Siapkan film yang banyak ya, yang baru-baru," perintah Arief kepada prajuritnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com