JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani mengatakan, pemerintah sedang memulai upaya pembangunan revolusi mental bagi segenap bangsa Indonesia. Puan mengatakan, baik kalangan masyarakat umum ataupun kalangan pemerintah harus menyukseskan pembangunan revolusi mental itu.
"Pada akhirnya, visi dan misi Pemerintahan Jokowi tersebut tidak akan dapat terlaksana dengan baik jika tidak ada kerja sama dan gotong royong dengan segenap komponen masyarakat dan terutama dengan lembaga-lembaga negara lainnya, termasuk dengan Lemhannas," kata Puan melalui keterangan pers Kemenko PMK, Selasa (16/12/2014).
Hal tersebut disampaikan Puan saat menjadi pembicara di sarasehan Lemhannas bertajuk "Penguatan Peran Lemhannas Guna Revolusi Mental Dalam Rangka Pembangunan Nasional" di Gedung Lemhannas, Jakarta Pusat. Puan melanjutkan, Lemhannas memiliki peran yang sangat penting dalam mewujudkan revolusi mental bangsa Indonesia seperti yang disampaikan Presiden Jokowi. Sebab, Lemhannas merupakan salah satu lembaga negara yang memegang peranan strategis untuk mencetak dan mempersiapkan kader dan calon-calon pemimpin bangsa di berbagai level kepemimpinan, baik nasional maupun daerah.
"Melalui pendidikan atau kursus-kursus Lemhannas, diharapkan para calon pemimpin nasional dapat memahami fungsi dan tanggung jawab kepemimpinannya dalam mengemban amanat penderitaan rakyat sesuai dengan cita-cita proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 berdasarkan prinsip-prinsip Pancasila, UUD '45, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika," ujar politisi PDI-P ini.
Puan mengatakan, Lemhannas sebagai sebuah lembaga dapat berperan membantu pemerintah untuk mencapai tujuan politiknya sebagaimana termaktub dalam Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945. Tidak hanya itu, kata Puan, keberadaan Lemhannas bisa membantu pemerintah dalam menjalankan pemerintahan sesuai ideologi politik Trisakti Bung Karno, yakni berdaulat dalam bidang politik, berdikari dalam bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam bidang kebudayaan.
"Betapa pentingnya ideologi bagi sebuah bangsa. Sejarah telah mencatat bahwa tidak ada suatu bangsa di dunia yang dapat tumbuh dan menjadi negara yang besar serta kuat tanpa fondasi ideologi yang kokoh. Amerika, China, dan Jepang adalah contoh negara-negara maju di dunia yang memiliki fondasi ideologinya masing-masing yang kokoh," ujar putri Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri ini.
Oleh karena itu, kata Puan, ia berharap Lemhannas dalam menjalankan fungsi melakukan kajian-kajian terhadap masalah-masalah ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya dan pertahanan keamanan, dapat terus melakukan upaya kritis mengembangkan Pancasila sebagai ideologi. Tentu ini dilakukan tanpa harus meninggalkan akar sejarah dalam proses kelahiran Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara sebagaimana yang dimaksudkan Bung Karno dan para pendiri bangsa lainnya di tahun 1945 yang lampau.
"Realitas atas situasi dan kondisi dalam negeri serta tantangan eksternal dari luar negeri yang terjadi saat ini adalah permasalahan yang kita hadapi sebagai sebuah bangsa. Oleh karena itu, diperlukan suatu rekayasa sosial bagi segenap bangsa Indonesia, baik komponen masyarakat umum maupun pemerintah dan penyelenggara negara lainnya agar dapat merubah berbagai tantangan tersebut menjadi peluang bagi upaya memajukan dan memakmurkan bangsa," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.