Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hilangnya Pakaian Sipil Lengkap

Kompas.com - 24/11/2014, 11:45 WIB


KOMPAS.com
 — Sejak Joko Widodo dan Jusuf Kalla menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI, busana kerja sehari-hari dan bepergian, termasuk ke luar negeri, juga berbeda. Jika 10 tahun sebelumnya pakaian sehari-hari di Istana didominasi safari atau setelan jas, hal itu kini berubah total.

Kini, hilanglah kewajiban dan kebiasaan menggunakan pakaian sipil lengkap atau kerap disebut PSL bagi pejabat. Tak hanya di lingkungan Istana Kepresidenan atau di Istana Wapres, tetapi juga di kementerian, bahkan juga mungkin menjalar ke daerah-daerah.

Selain baju putih yang digulung di lengan, kini di lingkungan Istana dan kementerian juga populer baju batik lengan panjang. Memang, Jokowi sudah menggunakan baju putih yang digulung atau baju kotak-kotak merah saat kampanye Pemilu Presiden 2014 pada 9 Juli lalu. Demikian pula Kalla sudah memilih baju putih saat kampanye lalu.

Saat pengumuman kabinet pada Minggu (26/10/2014), sesuai namanya Kabinet Kerja, Jokowi-Kalla memopulerkan baju putih lengan panjang, yang lengannya digulung. Baju putih dengan lengan digulung pun dikaitkan dengan simbol orang yang bekerja dan selalu bergerak.

Namun, saat pelantikan kabinet di Istana Negara, Senin (27/10), Presiden dan Wapres beserta para menteri yang dilantik pun tak lagi menggunakan setelan jas hitam atau PSL, yang selama ini digunakan pada acara-acara resmi.

Angin segar

Saat lawatan selama 16 hari ke Beijing (Tiongkok), Myanmar, dan Brisbane (Australia), dua pekan lalu, Jokowi memang seperti ingin membawa angin perubahan dalam kunjungan luar negerinya yang perdana itu.

Pada kunjungan itu, ia memakai batik lengan panjang warna cokelat muda, bermotif parang. PSL yang selalu menjadi kewajiban siapa pun jika mengikuti rombongan presiden sebelumnya, kini ditanggalkan.

Alhasil, hampir semua anggota rombongan di pesawat kepresidenan yang ikut Jokowi menyesuaikan diri dengan menggunakan kemeja batik. Mulai dari menteri, anggota Pasukan Pengamanan Presiden dan perangkat presiden, hingga wartawan. Padahal, biasanya, wartawan pun mengenakan jas. Hanya ajudan presiden dan ajudan istri presiden, serta kru pesawat, yang tetap mengenakan seragam militer.

Para pejabat yang mengantar keberangkatan Presiden di Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma waktu itu pun ikut mengenakan batik, mulai dari Wapres hingga Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta, yang kini menjadi Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama.

Saat tiba di Bandar Udara Internasional Capital Beijing, meskipun cuaca cukup dingin atau sekitar 4 derajat celsius, Jokowi yang turun dari pesawat kepresidenan juga masih mengenakan batik. Ibu Negara Iriana Jokowi yang mendampinginya juga tetap mengenakan kebaya yang dipadu dengan kain batik bermotif senada dengan kemeja suaminya.

Sebelum menjabat presiden RI, tepatnya saat menghadiri peringatan Hari Batik di Pasaraya Jakarta, 2 Oktober silam, Jokowi mengaku lebih suka mengenakan batik ketimbang jas. Waktu itu, ia sudah memiliki ide untuk membuat kebijakan agar pejabat negara lebih sering berbatik ria daripada berjas.

Kini, karena Jokowi-Kalla selalu berbaju putih atau berbatik ria, perangkat presiden pun selain berbaju putih juga berbatik. Sangat jarang ditemui mereka mengenakan jas. (Wahyu Haryo/Suhartono)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com