JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Pusat Penerangan Kementerian Dalam Negeri Dodi Riatmaji menduga, kartu tanda penduduk (KTP) elektronik atau e-KTP palsu yang ditemukan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo diduga dibuat oleh mantan tim ahli. Meski begitu, Dodi tidak mengungkap nama tim ahli yang dimaksud.
"Itu kemungkinan dulu waktu pertama itu. Ada tenaga ahli dari India. Kemungkinan dia," ujar Dodi saat dihubungi, Senin (17/11/2014).
Dodi berkeyakinan bahwa e-KTP palsu yang dibeberkan Tjahjo mirip dari segi fisik saja. Sementara itu, soal apakah fisik kartu itu dapat terkoneksi dengan data perbankan, kesehatan, dan lain-lain, Dodi meragukannya. "Itu yang belum diuji dan perlu diuji lebih jauh lagi," ucapnya.
Dodi juga meralat pernyataan Tjahjo terkait bahwa e-KTP palsu dibuat di Tiongkok. Dodi mengatakan bahwa yang dibuat di Tiongkok itu adalah fisik kartunya, sementara pemalsu e-KTP tersebut berasal dari India. Menurut Dodi, Tjahjo telah melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak sekaligus melibatkan tim ahli untuk melacak temuan tersebut.
Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan, pihaknya telah menemukan beredarnya kartu tanda penduduk elektronik atau e-KTP palsu di masyarakat. Menurut Tjahjo, e-KTP palsu itu buatan Tiongkok dan Perancis.
"Padahal, hologramnya sah, buatan di luar, dari Tiongkok dan Perancis," kata Tjahjo seusai membuka acara Rapat Kerja Nasional Pencatatan Sipil Tahun 2014 di Yogyakarta, Minggu (16/11/2014) malam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.