Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kader Bintang Golkar Bisa Jadi Bentuk Partai Baru

Kompas.com - 15/11/2014, 11:24 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kader-kader potensial di Partai Golkar dikhawatirkan akan membentuk partai baru jika merasa kecewa dengan sistem Musyawarah Nasional 2015, forum tertinggi yang salah satunya mengagendakan pemilihan ketua umum. Setelah Munas 2004, setidaknya sudah terbentuk empat partai baru yang didirikan oleh kader partai Golkar.

"Banyak pemain bintang Golkar justru bikin klub baru karena kecewa dengan sistem yang ada," kata anggota Dewan Pertimbangan Partai Golkar, Sarwono Kusumaatmadja, dalam diskusi berebut "Berebut Golkar" di Jakarta, Sabtu (15/11/2014).

Empat partai tersebut adalah Partai Gerindra yang didirikan Prabowo Subianto, Partai Nasdem yang didirikan Surya Paloh, Partai Hanura yang didirikan Wiranto, dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia yang didirikan Sutiyoso.

"Pindah partai itu bukan aib, silahkan saja cari rumah baru kalau memang sudah tidak betah di rumah lamanya," ujar Sarwono yang pernah menjabat Sekjen Partai Golkar.

Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung mengkhawatirkan hal serupa. Menurut dia, sejauh ini sudah banyak mantan kader Golkar yang justru sukses berkiprah di partai lain. "Kita lihat saat konvensi 2004, semuanya sampai sekarang masih disebut-sebut sebagai capres. Prabowo berhasil jadi capres, lalu Wiranto yang pemenang konvensi, JK sekarang jadi wakil presiden," ujarnya.

Kekhawatiran akan adanya munas yang tidak demokratis muncul setelah Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie menyatakan berniat kembali mencalonkan diri sebagai pemimpin partai. Selain Aburizal, sudah ada 8 calon yang menyatakan siap bersaing, yakni Priyo Budi Santoso, Hajriyanto Y Thohari, Agung Laksono, MS Hidayat, Agus Gumiwang Kartasasmita, Airlangga Hartarto, dan Zainuddin Amali. Adapun Munas Golkar akan dilaksanakan pada Januari 2015. Hari dan tempat pelaksanaan akan dibahas lebih jauh dalam rapat pimpinan nasional pada 18-19 November di Yogyakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com