Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Terapkan Transparansi dalam KKP, Susi Gandeng KPK

Kompas.com - 11/11/2014, 09:42 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengaku berniat membangun transparansi di kementeriannya dalam tata kelola laut. Oleh karena itu, Susi merasa perlu menggandeng KPK untuk memberi masukan dan ikut mengawasi kebijakan tersebut.

"Makanya, kita konsultasi, transparansi model apa yang bisa mencegah dari awal hal-hal yang bisa memungkinkan terjadinya kolusi dan macam-macam," ujar Susi di Gedung KPK, Jakarta, Senin (10/11/2014), seusai melaporkan harta kekayaannya.

Sebelum bekerja sama dengan KPK, kata Susi, kementeriannya sudah lebih dulu bersinergi dengan Angkatan Laut dan Polri untuk menerapkan transparansi itu. Tak hanya instansi terkait, menurut dia, masyarakat dapat ikut mengawasi jalannya kebijakan.

"Yang in active you mesti SMS dong sama telepon kita (KKP). Dengan terbukanya begini harapan saya, saya tidak lagi melototin sendiri, jadi saya punya mata banyak," kata Susi.

Susi mengaku membicarakan bersama KPK terkait izin moratorium kapal besar yang baru saja ditandatangani oleh Kementerian Hukum dan HAM. Ia meminta dukungan KPK dalam kebijakan moratorium ini sebagai langkah awal kerja KKP untuk melindungi laut Indonesia.

"Moratorium ini kan hanya sebagaian dari it's the beginning. Kita besok juga akan mengajukan pelarangan transhipment, jadi enggak boleh ada bongkar muat di tengah laut," ujarnya.

Juru Bicara KPK Johan Budi yang mendampinginya mengatakan, akan ada pertemuan lanjutan antara KPK dan KKP terkait kebijakan transparansi tersebut. Kerja sama itu dilakukan untuk mengawasi kinerja KKP di internal maupun eksternal.

"Soal moratorium tadi didiskusikan mengenai apa yang perlu dilakukan dan dikerjasamakan untuk monitoring di eksternal KKP maupun internal KKP," ujar Johan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com