"Nanti kita undang (kubu Romy) untuk bertatap muka," kata Djan Faridz saat menghadiri Munas Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, di Gedung PBNU, Jakarta, Minggu (2/11/2014).
Nantinya, kata Faridz, apa yang menjadi keinginan kubu Romy akan dicoba diakomodir oleh pihaknya. Bahkan, kata dia, bukan tidak mungkin kubu Romy akan mendapatkan beberapa jabatan dan posisi strategis di DPP jika mau berdamai.
"Semua kan saudara. Terbuka semua pintu. Penyusunan kepengurusan ini kan kita terbuka untuk semua," ujarnya.
Djan Faridz menjadi Ketua Umum PPP menggantikan Suryadharma Ali, melalui Muktamar VIII yang digelar di Jakarta, 30 Oktober - 1 November 2014. Adapun Romy terpilih sebagai Ketua Umum PPP dalam Muktamar VIII yang digelar di Surabaya, 15-17 Oktober 2014.
Muktamar Surabaya memutuskan hasil PPP berpindah ke Koalisi Indonesia Hebat, sementara Muktamar Jakarta memutuskan PPP tetap di koalisi merah putih. Hingga kini, kedua pihak meyakini muktamarnya adalah sah, dan muktamar kubu lawannya ilegal.
Hasil Muktamar kubu Romy sebenarnya sudah mendapat pengakuan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Namun, kubu Faridz menganggap keputusan itu politis dan sudah menggugatnya ke Pengandilan Tata Usaha Negara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.