Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aburizal Menilai Empat Kali Amandemen UUD 1945 Gagal

Kompas.com - 24/10/2014, 18:42 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Presidium Koalisi Merah Putih Aburizal Bakrie menilai amandemen Undang-Undang Dasar 1945 yang sudah dilakukan empat kali gagal membawa kebaikan bagi Indonesia. Perubahan itu, menurut dia, tidak sesuai dengan demokrasi Pancasila.

"Kita tahu setelah eksperimen yang kita adakan pada 1998, 1999 dan 2002, kita mengubah UUD 1945. Ternyata eksperimen-eksperimen itu, yang digamabarkan Indonesia seolah-olah akan lebih baik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ternyata pada saat ini, saya kira perlu kita koreksi dan kita kembalikan lagi kepada demokrasi Pancasila," kata Aburizal saat membuka diskusi Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) di DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Jumat (24/10/2014) sore.

Menurut dia, amandemen tersebut sejak awal memang dipaksakan karena Indonesia membuat perjanjian dengan International Monetary Fund (IMF). Indonesia terpaksa menandatangani kesepakatan tersebut karena mengalami krisis ekonomi.

"Saat itu Indonesia pada keadaan krisis ekonomi yang sangat dalam, pertumbuhan minus 14 persen. Kita terpaksa mengiuti kemauan yang dimasukan kedalam perjanjian itu, akibatnya kita merubah UUD 1945," ujar Ketua Umum Partai Golkar itu.

Akibat perubahan yang meleset itu, lanjut dia, berbagai produk UU yang dibentuk berdasarkan UUD 1945 ikut melenceng.

Sebelumnya, dalam berbagai kesempatan, Aburizal menyebut ada 122 Undang-undang yang akan direvisi oleh Koalisi Merah Putih. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wapres: Kalau Keluarga Baik, Bangsa Indonesia Akan Baik

Wapres: Kalau Keluarga Baik, Bangsa Indonesia Akan Baik

Nasional
Kekuatan Oposisi Masih Tetap Dibutuhkan...

Kekuatan Oposisi Masih Tetap Dibutuhkan...

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Nasional
Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Nasional
Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Nasional
MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasional
Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Nasional
Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Nasional
CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

Nasional
Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum 'Move On'

Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum "Move On"

Nasional
CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

Nasional
Prabowo-Gibran Disarankan Terima Masukkan Masyarakat saat Memilih Menteri, daripada 'Stabilo KPK'

Prabowo-Gibran Disarankan Terima Masukkan Masyarakat saat Memilih Menteri, daripada "Stabilo KPK"

Nasional
CSIS: Caleg Terpilih yang Terindikasi Dinasti Politik Terbanyak dari Nasdem, Disusul PDI-P

CSIS: Caleg Terpilih yang Terindikasi Dinasti Politik Terbanyak dari Nasdem, Disusul PDI-P

Nasional
MK Registrasi 297 Sengketa Pileg 2024

MK Registrasi 297 Sengketa Pileg 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com