Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Pawai Rakyat, Kerabat Keraton Solo Jadi Kusir Jokowi-JK

Kompas.com - 19/10/2014, 04:54 WIB
Adysta Pravitra Restu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Dua orang pemilik kuda akan menjadi kusir presiden-wakil presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla beserta istri pada pawai "Syukuran Rakyat" Senin (20/10/2014) yang akan dimulai dari Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat.

Kedua pemilik kuda itu Mas Ngabehi Sunardi Prasetyo dan Mas Ngabehi Mujiono Prasetyo. "Kuda yang digunakan dua orang itu nanti kusirnya ya kami ini," kata Mujiono kepada Kompas.com di kawasan Pacuan Kuda Pulomas, Jakarta Timur, Sabtu (18/10/2014).

Kedua orang ini merupakan kerabat keraton Solo. Mereka menerima gelar kebangsawanan Mas Ngabehi dari keraton Solo saat Joko Widodo masih menjabat sebagai Wali Kota Solo.

Mujiono mengatakan, nantinya saat pawai berlangsung, dia dan Sunardi berada di atas kereta kuda yang membawa presiden-wakil presiden beserta istri. Selama pawai berlangsung, kuda mendapat pengawalan pribadi dari anak buahnya.

Mujiono melanjutkan, dalam pawai itu setidaknya terdapat enam orang yang piawai mengendalikan kuda. Dua orang menjadi kusir, empat orang lainnya bertanggumg jawab atas kuda. Empat orang itu akan berada di samping kuda saat pawai berlangsung. "Belum tahu pasangan kuda mana yang akan dipakai Jokowi," ucap dia.

Walaupun demikian, kuda bernama Agustin, Srikandi, Aura, dan Sholekha itu diyakini mampu menjalankan tugas mereka. Apalagi kuda-kuda ini sudah biasa tampil dalam pawai, kirab atau acara sejenisnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com