Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Enggak Setuju Aburizal Maju Lagi, Jangan Modal Jumpa Pers Doang"

Kompas.com - 09/10/2014, 20:45 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lalu Mara Satriawangsa mencibir balik kritik yang dilontarkan Eksponen Tri Karya Golkar atas wacana pencalonan kembali Aburizal Bakrie sebagai ketua umum. Menurut Mara, sebaiknya para penentang Aburizal itu mengajukan calonnya sendiri dan tidak hanya bermodalkan pernyataan di media massa.

"Jangan cuma jumpa pers saja. Modalnya cuman liur. Kalau mau, ya majuin aja calon dari mereka. Jalan ke daerah-daerah, jangan hanya menunggu di Jakarta," ujar Mara saat dihubungi, Kamis (9/10/2014) malam.

Mara yang merupakan salah satu tangan kanan Aburizal itu pun mempertanyakan alasan dari tidak diperbolehkannya Aburizal maju lagi sebagai ketua umum. "Memangnya salah ARB maju lagi? Enggak ada larangannya juga," ujar dia.

Menurut Mara, dorongan internal supaya Aburizal kembali maju sebagai ketua umum sangat kuat. Namun, hingga kini Aburizal belum pernah merespons dorongan itu. Wakil Bendahara Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo juga mengaku belum tahu Aburizal kembali maju dalam bursa calon ketua umum Partai Golkar. Kendati demikian, Bambang menilai tidak bijaksana apabila ada yang berusaha menjegal keinginan itu.

"Tidak bijaksana juga kalau hambat seorang ketum atau mantan ketum untuk maju kembali di munas. Yang punya kekuasaan kan pengurus daerah. Biar daerah yang menilai. Kalau dia buruk, ya enggak usah dipilih," kata Bambang.

Ical ditolak

Sebelumnya, Pengurus Daerah Partai Golkar tidak menerima wacana pencalonan Aburizal Bakrie untuk kembali maju sebagai ketua umum Partai Golkar. Mereka pun mendesak dimunculkannya tokoh-tokoh muda untuk memimpin partai berlambang pohon beringin itu.

"Kalau dia sampai maju lagi, kami akan menolak dan melawan. Di bawah Aburizal Bakrie, Golkar itu mundur, tidak ada apa-apanya di mata rakyat," ujar Wakil Sekretaris Jenderal DPD Partai Golkar Kepulauan Riau Pajrin Shihab dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (9/10/2014).

Menurut Pajrin, selama kepemimpinan Aburizal, Partai Golkar justru dianggap remeh oleh rakyat. Saat ini, Golkar terkesan hanya dimiliki oleh sekumpulan elite.

"Suara Golkar suara rakyat saat ini jadi suara Golkar, suara ketum. Kita harus lawan orang yang haus kekuasaan," imbuh dia.

Pendiri Partai Golkar, Suhardiman, juga tak kalah kerasnya mengkritik Aburizal. Suhardiman menilai Aburizal telah gagal memimpin Golkar lantaran gagal maju sebagai calon presiden dan keputusannya mendukung kubu Prabowo-Hatta berujung pada kekalahan.

"Ini suara pribadi saya. Saya kurang sependapat kalau dia akan maju lagi. Sebab, manusia itu ada mengalami kebosanan. Jadi, kalau ada pemilihan lagi, sudah bosanlah kita Aburizal maju lagi," ujar Suhardiman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Juli 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Juli 2024

Nasional
Laporkan Persoalan PDN, Menkominfo Bakal Ratas dengan Jokowi Besok

Laporkan Persoalan PDN, Menkominfo Bakal Ratas dengan Jokowi Besok

Nasional
PDN Diretas, Puan: Pemerintah Harus Jamin Hak Rakyat atas Keamanan Data Pribadi

PDN Diretas, Puan: Pemerintah Harus Jamin Hak Rakyat atas Keamanan Data Pribadi

Nasional
TB Hasanuddin Titipkan 'Anak' Bantu BSSN Buru 'Hacker' PDN

TB Hasanuddin Titipkan "Anak" Bantu BSSN Buru "Hacker" PDN

Nasional
Prabowo Ungkap Arahan Jokowi untuk Pemerintahannya

Prabowo Ungkap Arahan Jokowi untuk Pemerintahannya

Nasional
Bantah PKS Soal Jokowi Sodorkan Namanya Diusung di Pilkada Jakarta, Kaesang: Bohong

Bantah PKS Soal Jokowi Sodorkan Namanya Diusung di Pilkada Jakarta, Kaesang: Bohong

Nasional
Diwarnai Demo Udara, KSAL Sematkan Brevet Kehormatan Penerbal ke 7 Perwira Tinggi

Diwarnai Demo Udara, KSAL Sematkan Brevet Kehormatan Penerbal ke 7 Perwira Tinggi

Nasional
Data PDN Tidak 'Di-back Up', DPR: Ini Kebodohan, Bukan Masalah Tata Kelola

Data PDN Tidak "Di-back Up", DPR: Ini Kebodohan, Bukan Masalah Tata Kelola

Nasional
Didesak Mundur dari Menkominfo Buntut Peretasan PDN, Budi Arie: Tunggu Saja

Didesak Mundur dari Menkominfo Buntut Peretasan PDN, Budi Arie: Tunggu Saja

Nasional
Dalam Rapat, DPR Tanyakan Isu Adanya Kelalaian Pegawai Telkom dalam Peretasan PDN

Dalam Rapat, DPR Tanyakan Isu Adanya Kelalaian Pegawai Telkom dalam Peretasan PDN

Nasional
Minta Literasi Bahaya Judi “Online” Digalakkan, Wapres: Jangan Sampai Kita Jadi Masyarakat Penjudi!

Minta Literasi Bahaya Judi “Online” Digalakkan, Wapres: Jangan Sampai Kita Jadi Masyarakat Penjudi!

Nasional
Menkominfo Berkelit Banyak Negara Diserang Ransomware, Dave: Penanganannya Hitungan Jam

Menkominfo Berkelit Banyak Negara Diserang Ransomware, Dave: Penanganannya Hitungan Jam

Nasional
Mandiri Jogja Marathon 2024 Kembali Digelar, Bangkitkan Semangat Keberlanjutan dan Ekowisata

Mandiri Jogja Marathon 2024 Kembali Digelar, Bangkitkan Semangat Keberlanjutan dan Ekowisata

Nasional
Alasan Safenet Galang Petisi Tuntut Budi Arie Mundur dari Menkominfo...

Alasan Safenet Galang Petisi Tuntut Budi Arie Mundur dari Menkominfo...

Nasional
PDNS Diretas, Jokowi Diingatkan Tak Jadikan Jabatan Menkominfo 'Giveaway'

PDNS Diretas, Jokowi Diingatkan Tak Jadikan Jabatan Menkominfo "Giveaway"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com