Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eksponen Tri Karya: Mulai Hari Ini, Kepengurusan Aburizal Bakrie di Golkar Berakhir

Kompas.com - 09/10/2014, 13:50 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Eksponen Tri Karya Golkar menyatakan, kepengurusan DPP Partai Golkar di bawah kepemimpinan Aburizal Bakrie (ARB) selaku ketua umum telah berakhir mulai Kamis (9/10/2014) ini. Ketua Koordinator Eksponen Ormas Tri Karya Golkar Zainal Bintang mengatakan, hal tersebut didasarkan pada Anggaran Dasar Partai Golkar yang menyebut bahwa kepengurusan DPP Partai Golkar berakhir setiap lima tahun sekali.

"Berdasarkan fakta hukum yang tidak terbantahkan, maka kedudukan ARB sebagai Ketua Umum Partai Golkar sejak tanggal 9 Oktober 2014 pukul 00.00 sudah tidak legitimate lagi. Maka dari itu, seluruh kebijakan yang dibuat DPP Partai Golkar hasil Munas VIII sesudah tanggal dan jam tersebut dinyatakan batal demi hukum," ujar Zainal dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis siang.

Jumpa pers tersebut antara lain juga dihadiri oleh pendiri Partai Golkar, Suhardiman; Rosdinal Salim (Poros Muda Golkar); Max Telusalawane (Presidium Soksi); Laurence Siburian (Ketua Depinas Soksi); Syamsul Hidayat (Wasekjen Kosgoro); Pajrin Shihab (Wasekjen DPD Partai Golkar Kepulauan Riau); dan Agus Surya (MKGR).

Zainal mengatakan, tidak sahnya kepengurusan Golkar di bawah Aburizal mulai hari ini berdasarkan ketentuan pasal 30 ayat 2 butir a yang berbunyi, "Musyawarah Nasional (Munas) adalah pemegang kekuasaan tertinggi partai yang dilaksanakan lima tahun sekali".

Aburizal terpilih sebagai Ketua Umum DPP Golkar dalam Munas VIII di Pekanbaru, Riau, pada 5-8 Oktober 2009.

"Maka dari itu, dengan sendirinya, kepengurusan beliau berakhir hari ini," kata Zainal, yang juga pengurus MKGR.

Dengan tidak sahnya kepengurusan Partai Golkar saat ini, Zainal mengatakan, pendiri Golkar bersama Eksponen Ormas Tri Karya Golkar memberikan waktu 14 hari sejak hari ini kepada Aburizal untuk segera membentuk panitia Munas IX dan melaksanakan Munas IX selambat-lambatnya pada awal Desember 2014.

Kubu Eksponen Tri Karya ini sudah sejak lama menyuarakan percepatan munas pada Oktober 2014. Namun, kubu Aburizal yang menguasai DPP Partai Golkar dan DPD Golkar tingkat provinsi masih tak tergoyahkan. Aburizal selalu menggunakan dalih rekomendasi Munas VIII di Pekanbaru yang menyatakan bahwa munas akan dilakukan pada 2015.

Kubu Eksponen beranggapan, argumentasi Aburizal tak beralasan karena status hukum rekomendasi munas masih dianggap di bawah AD/ART Partai Golkar, yang menetapkan bahwa pelaksanaan munas untuk memilih ketua umum dilakukan setiap lima tahun sekali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Ahli Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Ahli Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com