Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membelot, PPP Yakin Tetap Dapat Kursi Pimpinan Komisi DPR dari KMP

Kompas.com - 08/10/2014, 16:17 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Persatuan Pembangunan (PPP) merasa optimistis akan tetap mendapatkan jatah kursi pimpinan alat kelengkapan Dewan dari Koalisi Merah Putih (KMP) meski pada pemilihan pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) PPP menyeberang ke kubu Koalisi Indonesia Hebat. PPP merasa komitmen yang sudah ada sejak dulu itu akan direalisasikan.

"Kami pasti bersama-sama Koalisi Merah Putih dalam alat kelengkapan Dewan. PPP masih bersama KMP dalam penyusunannya," ujar Wakil Sekretaris Jenderal PPP Syaifullah Tamliha di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (8/10/2014).

PPP bergabung bersama Koalisi Indonesia Hebat untuk mengusung Hasrul Azwar sebagai wakil ketua MPR. PPP menyeberang setelah tidak mendapat jatah kursi pimpinan DPR dan MPR 2014-2019 dari KMP. Namun, paket Koalisi Indonesia Hebat kalah dari paket pimpinan yang diajukan KMP.

Pada saat negosiasi dilakukan, Ketua Fraksi Partai Golkar di DPR, Ade Komaruddin, sempat mengungkapkan bahwa PPP tak mendapat jatah di DPR dan MPR, tetapi tetap mendapatkan posisi pada alat kelengkapan Dewan.

"Ada banyak dia dapat, tiga alat kelengkapan," kata dia beberapa waktu lalu.

Meski merasa yakin PPP akan mendapat kursi pimpinan alat kelengkapan, Tamliha mengaku tak mengetahui apakah jumlah kursi yang didapat PPP akan tetap sama seperti tawaran sebelumnya atau tidak.

"Kami tidak tahu akan tetap tiga posisi atau tidak, apakah berkurang atau bagaimana," ucap Tamliha.

Sebelumnya, presiden terpilih Joko Widodo menjanjikan kursi menteri jika PPP bersedia bergabung dengan Koalisi Indonesia Hebat. (Baca: Jokowi Janjikan Kursi Menteri jika PPP Gabung ke Koalisi Indonesia Hebat)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com