Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Transisi Apresiasi Respons KPK terhadap UU Pilkada

Kompas.com - 26/09/2014, 13:56 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Transisi Joko Widodo-Jusuf Kalla mengapresiasi respons Komisi Pemberantasan Korupsi terhadap Undang-undang Pemilihan Kepala Daerah yang baru saja disahkan. Deputi Tim Transisi, Akbar Faizal mengatakan, Tim Transisi juga telah menyampaikan rasa terima kasihnya kepada KPK melalui perwakilan KPK yang menerima kedatangan mereka.

"Tadi kami sudah sampaikan ucapan terima kasih ke KPK yang berikan respect dan respons yang cepat mengenai sikap pengambilan suara tadi malam," ujar Akbar seusai bertemu perwakilan KPK di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (26/9/2014).

Akbar mengaku khawatir terhadap Undang-undang PIlkada yang telah disahkan Jumat dini hari. Oleh karena itu, ia menghargai sikap KPK yang terus mendorong Pilkada yang bebas korupsi.

"Kami respon dan respek terhadap KPK karena pada dasarnya kami khawatir terhadap (UU Pilkada) itu," ujarnya.

Sebelumnya, KPK menilai Pilkada melalui DPRD lebih berpotensi korupsi ketimbang Pilkada langsung oleh rakyat. Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto menilai, partai dan para kader berpotensi memiliki karakter koruptif dan kolusif jika partai tidak dapat membangun sistem yang transparan dan akuntabel di dalamnya.

Tim Transisi pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla menyambangi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Jumat. Menurut Juru Bicara KPK Johan Budi, kedatangan tim transisi atas undangan pimpinan KPK.

Tim transisi yang memenuhi undangan KPK dipimpin oleh Rini Suwandi selaku ketua tim transisi. Hadir para deputi, yaitu Anies Baswedan, Andi Widjojanto, Akbar Faizal, dan Eko Putro Sanjoyo.

Hingga saat ini, Jokowi masih menyeleksi para pembantunya. Dia akan memberikan 16 kursi menteri untuk kader parpol pendukung. Sisanya 18 kursi menteri akan diisi kalangan profesional nonparpol.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com