Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota Fraksi PKB Disebut Ikut Rombongan Gratis Menteri PDT ke Luar Negeri

Kompas.com - 22/09/2014, 16:40 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa, Andi Muawiyah Ramli, disebut ikut dalam rombongan ke luar negeri Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal Helmi Faishal. Rombongan ini pergi ke Moroko, Yunani, dan Perancis dengan menggunakan uang dari pengusaha Teddy Renyut.

Staf khusus Menteri PDT, Sabilillah Ardie, mengaku pernah meminjam uang Rp 290 juta kepada Teddy untuk membayarkan biaya ke luar negeri rombongan tersebut. "Jadi, waktu itu pinjam untuk menalangi pembayaran kawan-kawan saya," kata Ardie saat bersaksi dalam persidangan dengan terdakwa Teddy di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Senin (22/9/2014).

Mulanya, Ardie enggan menyebut banyak nama yang ikut dalam rombongan. Dia hanya menyebut nama calon anggota legislatif asal Partai Kebangkitan Bangsa, Rasta Wiguna dan Marwanda Sopang. Namun, setelah didesak hakim, Ardie mulai menyebut nama-nama lainnya, yakni Andi Ramli, caleg PKB Daniel Johan yang juga wakil Sekretaris Jenderal DPP PKB, ipar Menteri PDT yang bernama Lia dan Monika, ajudan Menteri PDT bernama Bowo, serta pria bernama Ragil.

Ardie juga mengaku semula tidak tahu bahwa uang yang diperolehnya dari Teddy tersebut digunakan untuk membiayai menteri ke luar negeri. Dia mengaku baru tahu kalau uang itu juga digunakan untuk membiayai perjalanan Menteri Helmi setelah diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi.

"Kan saya tidak ikut perjalanan sehingga segala sesuatu diberikan ke stafsus satu lagi," ujar Ardie.

Menurut Teddy, Helmi berangkat ke Moroko, Yunani, dan Perancis pada hari yang berbeda dari rombongan tersebut. Helmi pergi ke tiga negara itu dalam rangka perjalanan dinas.

Ketua majelis hakim Artha Theresia lalu bertanya kepada Ardie tentang alasan dia menghubungi Teddy untuk meminjam uang biaya perjalanan ke luar negeri tersebut. Atas pertanyaan tersebut, Ardie menjawab bahwa ketika itu ia tengah intens berkomunikasi dengan Teddy terkait bisnis kapal. "Karena saya pikir dia pengusaha. Waktu itu saya lagi sering komunikasi soal kapal," ucap Ardie.

Dia membantah ada kongkalikong dengan Teddy terkait anggaran proyek pembangunan tanggul laut di Biak.

Sebelumnya, Teddy membenarkan bahwa uang untuk ongkos perjalanan ke luar negeri rombongan menteri tersebut diberikannya kepada Ardie terkait pengurusan proyek. Dia mengungkapkan bahwa Ardie meminta uang itu dengan sedikit mengancam. Kepada Teddy, Ardie mengancam untuk tidak melanjutkan pengurusan anggaran proyek tanggul laut di Biak. Proyek ini masih pada tahap usulan dalam APBN-P Kementerian PDT.

Teddy didakwa menyuap Bupati Biak Numfor Yesaya Sombuk terkait proyek pembangunan Talud. Dia diduga memberikan uang tersebut agar perusahaan yang dipimpinnya, PT Papua Indah Perkasa, mendapatkan pengerjaan proyek talud nantinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com