Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY: Ini Kunjungan Terakhir Saya ke Luar Negeri...

Kompas.com - 18/09/2014, 09:18 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan melakukan perjalanan terpanjangnya ke luar negeri selama 10 tahun menjabat. SBY mengatakan, perjalanan ke luar negerinya kali ini adalah yang terakhir kalinya dilakukan.

Ia bertolak pada hari ini, Kamis (18/9/2014), untuk melawat ke tiga negara, yaitu Portugal, Amerika Serikat, dan Jepang, hingga 30 September mendatang.

"Saya akan melaksanakan tugas internasional, berkunjung ke luar negeri, dan ini insya Allah merupakan tugas internasional, serta kunjungan kerja saya ke luar negeri yang terakhir dalam kapasitas saya sebagai Presiden RI," ujar Presiden SBY dalam jumpa pers di Bandara Halim Perdanakusuma, Kamis (18/9/2014).

Perjalanan yang cukup panjang kali ini, selama 13 hari, kata dia, karena banyaknya kegiatan bilateral yang akan dihadiri di ketiga negara tersebut.

Di Portugal, Presiden SBY akan melakukan sejumlah pertemuan bilateral, antara lain dengan Presiden Cavaco Silva, Perdana Menteri Pedro Passos Coelho, dan Ketua Parlemen Assunção Esteves. Dalam kunjungan tersebut akan ditandatangani perjanjian bilateral di bidang energi dan sumber daya mineral.

Selain itu, Presiden RI juga dijadwalkan akan menerima "kunci emas" kota Lisabon dari Wali Kota Lisabon. Penyerahan kunci ini merupakan simbol penyampaian kepercayaan masyarakat kota Lisabon kepada masyarakat Indonesia.

Di Amerika Serikat, Presiden SBY akan menghadiri sejumlah acara, utamanya Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

"Saya akan sampaikan pidato di hadapan Sidang Umum PBB, farewell saya di hadapan tamu hadirin yang mulia," kata dia.

Selain itu, Presiden SBY juga akan memimpin sidang pleno KTT Iklim PBB (UN Climate Summit) 2014, memberikan sambutan pembuka dalam Open Government Partnership High Level Event (OGP-HLE). Presiden SBY juga diundang untuk menyampaikan pidato di hadapan Taruna Akademi Militer AS di Westpoint, serta dalam forum Global Green Growth Institute.

Selama berada di New York, Presiden dijadwalkan untuk melakukan pertemuan bilateral, antara lain dengan Presiden Meksiko.

Dari New York, Presiden RI beserta Ibu Negara dan delegasi melanjutkan kunjungan ke Washington DC. Dalam kunjungan ini, Presiden akan meresmikan Indonesian Muslim Association in America (IMAAM) Center. IMAAM Center adalah lokasi yang akan menjadi tempat warga Muslim di Washington DC berkumpul serta beribadah. Presiden SBY juga akan bertemu dan berdialog dengan tokoh-tokoh Muslim AS guna membahas perkembangan terkini di dunia Islam, termasuk instabilitas di kawasan Timur Tengah.

Agenda lainnya adalah meresmikan Patung Saraswati di KBRI Washington, dan menerima penghargaan dari The United States-Indonesia Society (USINDO). Presiden RI juga akan memberikan kuliah umum di George Washington University.

Rangkaian lawatan Presiden SBY akan ditutup dengan kunjungan ke Kyoto, Jepang. Di Kyoto, Presiden akan menerima gelar Honoris Causa dari Universitas Ritsumeikan. Di Kyoto pula, Presiden SBY akan bertemu dan bertukar pikiran dengan sahabat-sahabat Indonesia di Jepang, baik dari kalangan pelaku ekonomi maupun pakar-pakar, mengenai kesinambungan upaya membangun hubungan bilateral yang saling menguntungkan antara Indonesia dan Jepang.

Presiden dijadwalkan bertolak dari Jepang pada tanggal 30 September dan tiba di Jakarta pada tanggal 1 Oktober 2014.

Sejumlah menteri ikut dalam rombongan, yakni Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Menteri Perindustrian MS Hidayat, Ketua Kadin Suryo Bambang Sulisto, Staf Khusus Presiden bidang Luar Negeri Teuku Faizasyah, Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha, dan Sekretaris Kabinet Dipo Alam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Nasional
Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Nasional
Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com