JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal DPP Partai Nasdem Patrice Rio Capella mengatakan, partainya belum menyiapkan kader yang akan mengisi kabinet Joko Widodo-Jusuf Kalla. Ia menegaskan, Nasdem baru akan mengajukan figur ketika Jokowi-JK meminta.
Rio menjelaskan, dalam penentuan figur untuk mengisi kabinet Jokowi-JK, peran Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh sangat besar. Namun, sampai saat ini belum ada pembicaraan di internal Nasdem terkait figur yang akan diajukan sebagai calon menteri.
"Kalau Nasdem, berapa yang disiapkan, siapa yang disiapkan, itu belum ada. Itu urusannya Pak Ketum (Paloh), dan Jokowi belum memintanya," kata Rio, saat dihubungi, Rabu (17/9/2014).
Rio menilai komposisi 34 kementerian Jokowi-JK sangat ideal. Ia juga mendukung adanya 16 kursi menteri untuk partai politik. Menurut Rio, partai politik berhak mendapat posisi menteri.
Alasannya bukan karena berbagi kekuasaan, tetapi memang karena menteri merupakan jabatan politik dan partai politik memiliki tugas menyiapkan kader terbaik untuk mengisi posisi tersebut. (baca: Nasdem: Seharusnya Partai yang Protes Jatah Menteri Parpol)
Sebelumnya, Jokowi mempertahankan jumlah kementerian seperti diera pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, yakni 34 kementerian. Jokowi mempertahankan tiga menteri koordinator.
Sebanyak 16 kementerian diantaranya akan dipimpin kader partai politik dan 18 kementerian lain dipimpin menteri dari kalangan profesional murni.
Kementerian yang dipimpin figur menteri profesional murni antara lain menteri keuangan, menteri badan usaha milik negara, menteri energi dan sumber daya mineral, serta menteri pertanian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.