"Saya berharap rakyat Indonesia tidak memvonis dan anggap menteri itu hidup boros dan bermewah-mewah. Tanggung jawab, tugas menteri berat. Tetapi gaji menteri pas-pasan, jauh dari luar biasa atau melebihi kepatutannya," ujar Presiden SBY, dalam jumpa pers di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (11/9/2014).
Gaji menteri, presiden, gubernur, bupati, dan wali kota, kata Presiden, jauh lebih kecil dari pejabat BUMN atau swasta. Akan tetapi, menurut Presiden, para pejabat ini menerima apa adanya.
"Para menteri sering dikritik, dihujat itu juga kami terima. Mereka jalankan tugas dengan penghasilan yang diberikan negara. Saya mohon pengertian. Saya harus katakan tidak ada niatan dan budaya untuk mewah dan boros di kabinet saya," ujar Presiden.
Meski demikian, Presiden SBY mendukung rencana presiden terpilih untuk menghemat anggaran. Sebenarnya, kata SBY, penghematan selalu dilakukan setiap tahun. Untuk tahun inj, Presiden mengklaim negara hemat Rp 43 triliun.
"Gaji presiden dan wapres, menteri, kepala daerah tidak naik untuk mengamankan APBN. Saya dengar ingin penghematan lagi, saya mendukung penuh dan baik. Mungin berpikir ada yang bisa dihemat lagi," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.