Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tindak Lanjuti Kasus Pemerasan TKI, UKP4 Koordinasi dengan Polri dan Kementerian

Kompas.com - 09/09/2014, 16:10 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Gatot Abdullah Mansyur mengatakan, Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) mengundang belasan kementerian dan lembaga untuk melakukan rapat koordinasi untuk menindaklanjuti kasus pemerasan terhadap tenaga kerja Indonesia. Acara tersebut terkait rencana aksi perbaikan tata kelola TKI pasca-inspeksi mendadak di Bandara Soekarno-Hatta beberapa waktu lalu.

"Saya dengan belasan kementerian atau lembaga diundang oleh UKP4 untuk konsultasi tata kelola TKI," ujar Gatot di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (9/9/2014).

Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Bagian Pemberitaan dan Informasi KPK Priharsa Nugraha. Ia mengatakan, sebanyak 13 kementerian dan lembaga yang terlibat dalam rapat yang dilakukan di gedung KPK tersebut.

"Tentang tindak lanjut yang TKI itu. Sekitar 13 kementerian dan lembaga," ujar Priharsa.

Kementerian dan lembaga tersebut antara lain Kepolisian RI, Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4), Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Kementerian Luar Negeri, Direktorat Jenderal Imigrasi, dan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia.

Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komjen Suhardi Alius telah hadir di KPK. Ia menyatakan, kehadirannya untuk mengikuti rapat tersebut. "Mau rapat. Rapat tentang TKI," kata Suhardi.

Selain Suhardi, turut hadir Deputi VI Kepala UKP4 Mas Achmad Santosa di KPK. Namun, ia enggan berkomentar banyak mengenai rapat tersebut.

"Ada reaksi mengenai pembenahan TKI, lumayan komprehensif. Nanti kita bicarakan dulu," ujarnya.

KPK melakukan sidak di Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, Jumat (25/7/2014). Sidak tersebut berkaitan dengan kajian KPK mengenai dugaan pemerasan atau pungutan liar terhadap TKI. Sidak ini juga merupakan tindak lanjut dari hasil kajian KPK yang menemukan adanya upaya pemerasan oknum BNP2TKI terhadap TKI.

Modus pemerasan di antaranya dilakukan dengan menukarkan uang TKI yang tidak sesuai kursnya, atau pemerasan dengan meminta uang transportasi. Dalam sidak tersebut, KPK dan sejumlah instansi lainnya mengamankan 18 orang, dengan rincian seorang oknum TNI AD, dua oknum kepolisian, selebihnya merupakan preman dan calo yang selama ini dianggap meresahkan TKI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

Nasional
Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis 'Mercy'

Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis "Mercy"

Nasional
26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

Nasional
Soal Perintah 'Tak Sejalan Silakan Mundur', SYL: Bukan Soal Uang, Tapi Program

Soal Perintah "Tak Sejalan Silakan Mundur", SYL: Bukan Soal Uang, Tapi Program

Nasional
Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Nasional
[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

Nasional
MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

Nasional
Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com