Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Biografi Almarhum Ketua Umum Partai Gerindra

Kompas.com - 29/08/2014, 01:53 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Gerindra, Suhardi, meninggal di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta Selatan, Kamis (28/8/2014) malam, karena kanker paru-paru. Dia akan dimakamkan di Yogyakarta, Jumat (29/8/2014).

Lahir pada 13 Agustus 1952, Suhardi menjalani masa kecil di Klaten, Jawa Tengah. Lulus dua kali dari dua sekolah kejuruan, STM Geologi Pertambangan dan STM Pertanian Delanggu, Suhardi adalah alumnus Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada.

Gelar master dan doktor, keduanya di bidang kehutanan, didapat Suhardi dari University of the Philippines Los Banos, Filipina. Menjalani karier sebagai akademisi di UGM, Suhardi antara lain pernah menjadi Dekan Fakultas Kehutanan di almamaternya itu, pada periode 2000-2001.

Suhardi mulai masuk ke lingkungan birokrasi pada 2001, dengan menempati jabatan sebagai Direktur Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial, Departemen Kehutanan dan Perkebunan. Departemen ini telah berganti nama menjadi Kementerian Kehutanan.

Berdasarkan laman resminya sebagai Ketua Umum Partai Gerindra, Suhardi hingga saat terakhirnya masih menjadi anggota kelompok kerja ahli untuk Dewan Ketahanan Pangan Pusat, di Kementerian Pertanian. Jabatan serupa dia emban pula untuk kawasan regional, di Yogyakarta.

Selain itu, Suhardi masih tercatat menjadi Ketua Lembaga Masyarakat Peduli Hutan, Kebun, dan Pangan. Dia juga adalah Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Yogyakarta. Pada 2004, Suhardi pernah pula menjadi Ketua Perhimpunan Bambu Indonesia (Perbindo) Yogyakarta.

Suhardi sempat mendapat julukan sebagai "Profesor Tela", karena kepakarannya soal ketela. penghargaan soal keahliannya ini dia dapatkan di tingkat nasional pada 1999, berupa Pelopor Pemanfaatan Ketela, dari Menteri Pariwisata.

Di tingkat internasional, kepakarannya di bidang ketela ini diakui lewat SFRT SEARCA Award for Optimization of Casuarina Equisetifolia sp for Food Security. Penghargaan tersebut dia dapatkan pada 2007.

Riset Suhardi soal ketela mendapati bahwa kadar kalsium umbi ini jauh melebihi beras yang sekarang merupakan makanan pokok orang Indonesia. Dia pun menyebutkan, orang-orang Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang suka mengonsumsi ketela, cenderung berumur lebih panjang, dengan punggung yang rata-rata lebih kekar pula.

Bagi kolega dan keluarganya, Suhardi dikenal sebagai sosok yang disiplin dan menjaga kesehatan. Dia juga bukan perokok. Karenanya, mereka terkejut ketika Suhardi divonis menderita kanker paru-paru stadium tinggi dan harus mulai menjalani perawatan sejak pertengahan tahun ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com