Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Truk Tersangkut saat Turun Kapal, Ratusan Kendaraan Antre di Bakauheni

Kompas.com - 02/08/2014, 22:50 WIB
Angger Putranto

Penulis

BAKAUHENI, KOMPAS.com - Sebuah truk pembawa eskavator jenis backhoe tersangkut saat akan turun dari kapal Salvatore di Dermaga III Pelabuhan Bakauheni. Akibatnya, ratusan kendaraan yang akan masuk kapal terhambat.

Truk bernomor polisi B9042JM sejatinya menyeberang dari Pelabuhan Merak ke Pelabuhan Bakauheni. Namun sesampainya di Pelabuhan Bakauheni, Sabtu (2/8/2014), tidak bisa turun dari kapal.

"Tadi di Pelabuhan Merak bisa masuk, kok sekarang mau keluar mobilnya nyangkut di pintu keluar," ujar sopir truk Anto.

Karena kejadian tersebut, sejumlah kendaraan yang mengantre di Dermaga III Pelabuhan Bakauheni belum diperkenankan memasuki kapal. "Kami sudah coba berbagai cara selama 30 menit, tetapi tetap saja tidak bisa keluar," kata Anto.

Alhasil, truk yang rencananya membawa eskavator ke Padang itu harus pulang ke Pelabuhan Merak. Sesampainya di Pelabuhan Merak, truk tersebut diminta berganti kapal.

Direktur usaha pelabuhan PT ASDP Prasetyo Budi Utomo, mengatakan peristiwa tersebut terjadi karena pintu kapal penghubung ke dermaga (ramp door) kurang landai.

"Ramp door-nya terlalu tinggi, bis berbadan panjang saja pasti tersangkut," ujar dia.

Oleh karena itu, Budi berharap pemilik kapal Salvatore harus merekonstruksi lagi pintu kapal tersebut. Kejadian ini merupakan kasus pertama yang terjadi di pelabuhan Bakauheni. Sebab kapal Salvatore juga merupakan kapal yang baru beroperasi sekitar dua pekan terakhir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Nasional
Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Nasional
Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com