Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Bakal Hati-hati Tempatkan Orang di Dua Kementerian Ini

Kompas.com - 26/07/2014, 17:45 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


SOLO, KOMPAS.com - Presiden terpilih periode 2014-2019, Joko Widodo, mengaku bakal berhati-hari menempatkan seseorang di kementerian yang strategis. Dua kementerian yang dianggap Jokowi sebagai strategis, yakni Kementerian Pertanian dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

"Tempat-tempat yang akan kita jadikan fokus, pertanian misalnya, nanti kan golnya swasembada pangan. Itu dipegang orang-orang profesional, punya kompetensi, kemampuan dan leadership di bidangnya," ujar Jokowi saat blusukan di Pasar Notoharjo, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (26/7/2014).

"Di Kementerian ESDM juga. Harus dipegang oleh orang yang kuat. Apalagi di situ banyak mafia," sambung Jokowi.

Lantas, siapa yang dimaksud Jokowi orang profesional?

Jokowi mengatakan bahwa yang dimaksud profesional adalah memiliki latar belakang dan rekam jejak yang andal dalam bidang tersebut. Orang profesional itu, lanjut Jokowi, bukan hanya dari akademisi, namun juga bisa dari partai politik.

"Profesional itu bisa dari partai dan non partai. Orang profesional yang masuk ke partai itu banyak," lanjut dia.

Jokowi ingin menciptakan kabinet kerja yang efektif. Jokowi tengah membentuk tim head hunter untuk mencari orang-orang yang sesuai dengan kriteria. Jokowi enggan menyebut siapa saja yang ada di dalam tim tersebut (baca selengkapnya: Cari Menteri, Jokowi Bentuk 'Head Hunter').

Jokowi khawatir jika ia membukanya ke publik, banyak pihak yang mengintervensinya. Jokowi juga tak menyebut kapan tim ini mulai bekerja efektif melakukan verifikasi tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Nasional
1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com