"Saya, kalau memang kawan-kawan Demokrat mau ikut bergabumg bersama saya di Jokowi-JK, saya terima kasih. Saya yakin SBY itu negarawan yang punya indra keenam dan bisa melihat siapa yang lebih baik. Saya sendiri punya mimpi SBY-Mega bisa bertemu," kata Ruhut saat dihubungi pada Kamis (17/7/2014) siang.
Menurut Ruhut, dalam politik, semua kemungkinan bisa terjadi. Pasalnya, kata dia, tidak ada hubungan yang bisa dibangun secara permanen dalam politik karena semuanya penuh dengan kepentingan.
"Tidak ada musuh abadi dalam politik. Tidak ada juga teman abadi. Yang ada hanya kepentingan yang abadi," ujarnya.
Salah satu pertanda bahwa Demokrat sudah memberikan dukungan setengah hati kepada Prabowo-Hatta, menurut Ruhut, sangat terlihat dalam acara deklarasi koalisi permanen di Tugu Proklamasi beberapa hari lalu. Saat itu, semua ketua umum dan sekretaris jenderal dari partai politik lain hadir ke lokasi. Namun, Partai Demokrat hanya diwakili Ketua DPD DKI Jakarta Nachrowi Ramli.
"Jadi, melihat pernyataan Pak Syarief Hasan (Ketua Harian DPP Demokrat), Pak Nachrowi itu datang sendiri ke sana, tidak ada yang mengutus. Mungkin kawan-kawan saya yang di Prabowo-Hatta sudah mulai bisa melihat dan lebih memilih gabung ke Jokowi-JK," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.