Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surat Terbuka Tidak untuk Prabowo Maupun Jokowi

Kompas.com - 15/07/2014, 08:01 WIB
Catatan Kaki Jodhi Yudono

Kemarin saya bertemu karib saya. Don namanya. Kepada saya dia mengaku sedang dimabuk rindu. Kepada siapa rindu Don dialamatkan, saya sudah tahu jawabannya. Yani, itulah nama perempuan yang sudah memenjarakan cinta Don hingga kini. Itulah sebabnya, cuma kepada Yani seorang rindu Don ditumpahkan.

Semenjak perpisahan sekira sepuluh tahun lalu di kawasan Senayan, tak pernah sekalipun pasangan ini bersua.

Don pernah bercerita, kali terakhir mereka bertemu di sebuah kafe di Plaza senayan. Hari beranjak senja saat mereka bersua. Dua gelas lemon tea dan sejumlah penganan kecil, menemani mereka berbincang. Sebelum pada akhirnya mereka sepakat untuk berpisah. "Mungkin sebulan, setahun, lima tahun, sepuluh tahun, kita baru berjumpa lagi. Mungkin juga selamanya kita tak akan bertemu," ujar Yani ketika hari telah sempurna senja.

Semenjak itulah keduanya seperti memilih jalan yang bertolak belakang. Don ke Utara, sedang Yani ke selatan, begitu seterusnya. Hingga saya ketemu Don kemarin dan dia menyatakan rindu yang menggebu kepada Yani.

"Temui saja dia, toh kamu tahu alamat kantornya, alamat rumahnya," kata saya enteng.
Don cuma menggeleng.

"Kalian berkawan di media sosial?"

Kembali Don menggeleng, lantas pergi begitu saja, seperti biasanya. Saya pun tidak mencoba untuk memintanya kembali. Saya tahu betul tabiat lelaki jomblo itu., Sebentar lagi tentu dia akan bikin kejutan buat saya.

Malam harinya, dia pun kirim pesan di HP saya. "Cek tulisanku di inbox FBmu," begitu bunyi pesan Don.

Saya pun segera membuka laptop, dan segera menemukan tulisan Don yang lumayan panjang. Begini bunyinya:

Untuk Yani kekasihku.

Demi cuaca yang labil, aku tidak sedang meniru banyak tokoh yang belakangan banyak membuat surat terbuka untuk Prabowo, calon presiden nomor urut satu. Maafkan juga aku, sebab pasti jauh dari yang disebut heroik. Sebab, sementara banyak orang berkirim surat kepada calon presiden, aku malah berkirim surat kepadamu.

Sekali lagi aku minta maaf, sebab masih menyebutmu kekasih. Padahal sudah sepuluh tahun lewat kita tak bertemu dan saling bertegur sapa. Sampai kapan pun, engkau adalah kekasih jiwaku, kendati sampai mati kita tak akan dipertemukan kembali.

Apa kabarmu? Moga-moga kau baik-baik saja.

Jujur kuakui, aku rindu padamu. Lebih dari itu, aku juga ingin bercerita banyak mengenai apa saja yang kujumpai belakangan ini. Sekedar untuk mengurangi beban, sebelum aku gila oleh peristiwa demi persitiwa yang tak masuk akal yang bisa merusak pikiran dan nuraniku.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Kelas BPJS Dihapus, Menkes: Dulu 1 Kamar Isi 6-8 Orang, Sekarang 4

Soal Kelas BPJS Dihapus, Menkes: Dulu 1 Kamar Isi 6-8 Orang, Sekarang 4

Nasional
Babak Baru Kasus Vina Cirebon: Ciri-ciri 3 Buron Pembunuh Diungkap, Mabes Polri Turun Tangan

Babak Baru Kasus Vina Cirebon: Ciri-ciri 3 Buron Pembunuh Diungkap, Mabes Polri Turun Tangan

Nasional
Wacana Kabinet Gemuk: Kemunduran Reformasi Birokrasi?

Wacana Kabinet Gemuk: Kemunduran Reformasi Birokrasi?

Nasional
Gaya Pemerintahan Prabowo Diharap Tidak Satu Arah Seperti Orde Baru

Gaya Pemerintahan Prabowo Diharap Tidak Satu Arah Seperti Orde Baru

Nasional
Gaya Kepemimpinan Prabowo yang Asli

Gaya Kepemimpinan Prabowo yang Asli

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Anggap Pernyataan Prabowo Berbahaya | Ketua KPU Jelaskan Tudingan Gaya Hidup 'Jetset'

[POPULER NASIONAL] PDI-P Anggap Pernyataan Prabowo Berbahaya | Ketua KPU Jelaskan Tudingan Gaya Hidup "Jetset"

Nasional
Prabowo Ogah Pemerintahannya Diganggu, PKB Ingatkan 'Checks and Balances'

Prabowo Ogah Pemerintahannya Diganggu, PKB Ingatkan "Checks and Balances"

Nasional
Prabowo Yakin Pemerintahannya Lanjutkan Proyek IKN dengan APBN

Prabowo Yakin Pemerintahannya Lanjutkan Proyek IKN dengan APBN

Nasional
Tanggal 20 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 20 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pakar Pertanyakan KPK yang Belum Tahan Bupati Mimika Meski Kasasi Sudah Diputus

Pakar Pertanyakan KPK yang Belum Tahan Bupati Mimika Meski Kasasi Sudah Diputus

Nasional
5 Catatan PDI-P terhadap RUU Kementerian, Harus Perhatikan Efektivitas dan Efisiensi

5 Catatan PDI-P terhadap RUU Kementerian, Harus Perhatikan Efektivitas dan Efisiensi

Nasional
Analis: TNI AL Butuh Kapal Selam Interim karena Tingkat Kesiapan Tempur Tak Dapat Diandalkan

Analis: TNI AL Butuh Kapal Selam Interim karena Tingkat Kesiapan Tempur Tak Dapat Diandalkan

Nasional
Mulai Rangkaian Rakernas dengan Nyalakan Api dari Mrapen, PDI-P: Semoga Kegelapan Demokrasi Bisa Teratasi

Mulai Rangkaian Rakernas dengan Nyalakan Api dari Mrapen, PDI-P: Semoga Kegelapan Demokrasi Bisa Teratasi

Nasional
Pertamina Patra Niaga Jamin Ketersediaan Avtur untuk Penerbangan Haji 2024

Pertamina Patra Niaga Jamin Ketersediaan Avtur untuk Penerbangan Haji 2024

Nasional
BNPT Paparkan 6 Tantangan Penanganan Terorisme untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran

BNPT Paparkan 6 Tantangan Penanganan Terorisme untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com