Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kini Demokrat Ragukan Survei SMRC meski Dulu Jadi Rujukan

Kompas.com - 09/07/2014, 21:22 WIB
Sabrina Asril

Penulis


BOGOR, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono selama ini kerap merujuk pada hasil survei, salah satunya oleh Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC). Namun, pada pemilu presiden kali ini, SBY meragukan semua survei yang ada. Mengapa demikian?

Ketua Harian Partai Demokrat Syarief Hasan membandingkan saat pemilihan legislatif lalu. Ketika itu, survei SMRC menjadi rujukan Demokrat karena saat itu hampir semua lembaga survei menyimpulkan pemenang yang sama. "Masalahnya, sekarang beda-beda, ada dua blok hampir sama. Waktu pileg kan sudah jelas," ujar Syarief seusai memantau hasil hitung cepat di Cikeas, Bogor, Rabu (9/7/2014) malam.

Oleh karena itu, Syarief melihat lebih baik masyarakat menunggu hasil hitung resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU). Dia menginstruksikan kepada kader Demokrat untuk sabar menunggu keputusan KPU.

Syarief mengaku sejak siang tadi dia bersama elite Partai Demokrat lain, seperti Roy Suryo, EE Mangindaan, dan Jero Wacik, memantau pergerakan hasil hitung cepat bersama SBY. Sejumlah layar televisi yang menampilkan tiga stasiun televisi, yakni TV One, TVRI, dan SCTV pun dipasang di halaman rumah SBY. "Metro TV enggak," kata Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah ini.

Syarief menyebutkan, kader-kader Partai Demokrat juga melaporkan hasil perhitungan suara di berbagai daerah kepada pengurus pusat. Namun, dia menyatakan data itu tidak akan diungkap sampai KPU mengumumkan resmi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com