Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Charta Politika: Jokowi Paling Dirugikan dalam Kampanye Hitam

Kompas.com - 08/07/2014, 18:14 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Calon presiden Joko Widodo dianggap paling dirugikan dalam kampanye hitam selama masa kampanye lalu. Pasalnya, dari beragam isu kampanye hitam yang diangkat, banyak masyarakat yang memercayainya.

"Dilihat dari statistik, Jokowi yang paling dirugikan dari kampanye hitam ini," ujar Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya, di Jakarta, Selasa (8/7/2014).

Charta Politik melakukan survei seberapa besar pengaruh kampanye hitam terhadap pilihan calon presiden dan calon wakil presiden. Hasilnya, pengaruh kampanye hitam terhadap pasangan Jokowi-JK sangat besar dibandingkan terhadap pasangan Prabowo-Hatta.

Sebanyak 24,5 persen responden mengaku terpengaruh dengan kampanye hitam terhadap Jokowi-JK. Sementara itu, 53,7 persen menyatakan tidak terpengaruh dan 21,8 persen menyatakan tidak tahu. Di sisi lain, pengaruh kampanye hitam terhadap kubu Prabowo-Hatta lebih kecil.

Survei Charta Politika menunjukkan hanya 18,3 persen responden yang terpengaruh dengan kampanye hitam terhadap Prabowo-Hatta. Sebanyak 73 persen di antaranya menyatakan tak terpengaruh dan 8,7 persen mengaku tidak tahu.

Charta Politika mendata ada empat isu kampanye hitam yang ditujukan kepada Jokowi, yakni isu Jokowi non-Muslim, didanai pengusaha Tiongkok, korupsi bus transjakarta, dan capres boneka. Di antara isu-isu itu, yang paling diketahui masyarakat adalah isu Jokowi non-Muslim, yakni 52,2 persen. Yang lainnya ialah isu Jokowi didanai perusahaan Tiongkok (45,5 persen), korupsi bus transjakarta (35,2 persen), dan capres boneka (46,3 persen).

Sementara itu, isu kampanye hitam terhadap Prabowo-Hatta paling banyak diketahui adalah bercerai dengan Titiek Soeharto (45,6 persen). Lainnya ialah keterlibatan kerusuhan 98 dan penculikan aktivis (38,4 persen), keluarga beda agama (13,5 persen), politik transaksional (17,8 persen), dan perusahaan tidak membayar upah karyawan (14,5 persen).

Survei Charta Politika kali ini dilakukan pada 3-6 Juli 2014 dengan wawancara tatap muka kepada 1.200 responden yang sudah mempunyai hak pilih. Sampel dipilih sepenuhnya secara acak dengan metode penarikan sampel secara bertingkat. Margin of error dari penelitian ini ialah sebesar /- 2,83 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com