Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahas RUU MD3, Banggar Dibubarkan, Rapat Pimpinan DPR Buntu

Kompas.com - 08/07/2014, 13:48 WIB
Meidella Syahni

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Panitia Khusus (Pansus) Rancangan Undang-undang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (RUU MD3) Ahmad Yani mengatakan, seluruh fraksi yang terlibat dalam pembahasan RUU ini sepakat untuk memperkuat kelembagaan DPR. Untuk itu, kata anggota Komisi III ini, Pansus membuat beberapa perubahan radikal.

"Fraksi yang ada satu komitmen untuk memperkuat kelembagaan DPR, jadi transparan, tanggung jawab, dan beberapa isu jadi pokok persoalan kita. Untuk menjawab itu, kita melakukan perubahan radikal," ujar Ahmad Yani di gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (8/7/2014).

Pertama, jelas Ahmad Yani, untuk memutus mata rantai korupsi, Pansus memutuskan untuk membubarkan Badan Anggaran. Hal ini, kata dia, karena berdasarkan beberapa kasus, episentrum korupsi ada di parlemen, yakni pada Badan Anggaran.

"Untuk memutus mata rantai, Banggar kita bubarkan dan bersifat ad hoc. Di tengah perjalanan pemerintah menarik dan dari Kemenkeu bersikukuh ingin ada Banggar," katanya.

Kedua, terkait tata cara pemilihan pimpinan DPR, Ahmad mengatakan, terjadi perbedaan pandangan sejak awal. Karena tak ingin menguras tenaga, lanjut dia, Pansus memutuskan menunda pembahasan masalah ini hingga pengambilan keputusan dalam rapat paripurna hari ini.

Ahmad menjelaskan UU MD3 sebelumnya memberikan porsi pada pemenang Pemilu untuk menjadi pimpinan DPR RI. Dalam pembahasan muncul usulan bahwa tidak mutlak pemenang Pemilu menjadi pimpinan DPR.

"Karena ini hak politik sama, prinsip demokrasi harus ditegakkan. Keduanya argumentasi dapat dipahami. Semalam di Pansus dan Raker tak bisa diambil titik temu. Kita pakai produk paripurna untuk ambil keputusan," kata dia.

Rapat paripurna DPR RI Selasa (8/7/2014) siang ini dijadwalkan untuk pembahasan tingkat dua pengambilan keputusan atas RUU MD3.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com