Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Titiek-Prabowo Rujuk, Timses Sebut Insya Allah

Kompas.com - 05/07/2014, 12:15 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Kabar rujuknya calon presiden Prabowo Subianto dengan Siti Hediati atau dikenal dengan Titiek Soeharto semakin santer terdengar menjelang Pemilu Presiden 9 Juli mendatang.

Sabtu (5/7/2014), beredar kabar bahwa Prabowo dan Titiek menikah lagi di Masjid Istiqlal, Jakarta. Saat dikonfirmasi mengenai kabar ini, anggota tim sukses Prabowo-Hatta, Sandiaga Uno, menjawab, "Insya Allah, masyarakat Indonesia mendoakan," kata Sandiaga dalam diskusi di Jakarta, Sabtu.

Dia menjawab pertanyaan moderator diskusi mengenai isu rujuknya Prabowo dengan Titiek tersebut. Mulanya, Sandiaga mengatakan bahwa masyarakat Indonesia suka kisah-kisah romantis. Dia lantas mencontohkan elektabilitas pasangan Prabowo-Hatta Rajasa yang dianggapnya meningkat pada akhir-akhir waktu kampanye.


"Masyarakat Indonesia paling senang come back story, under dog, jagoannya kalah dulu, terus besoknya bisa mengungguli. Kita senang yang seperti itu karena romantis," ujar Sandiaga.
 
Moderator pun usil bertanya kepada Sandiaga. "Termasuk kisah rujuknya Prabowo-Titiek hari ini?" ucap moderator Hardy Hermawan yang kemudian dijawab Sandiaga dengan "Insya Allah".
 
Kabar rujuknya Prabowo dan Titiek semakin santer setelah Titiek terlihat hadir dalam sejumlah debat kandidat beberapa waktu lalu. Terakhir, Titiek terlihat berdampingan dengan Prabowo saat menyaksikan debat calon wakil presiden pada Minggu (29/6/2014).

Dalam debat kedua, 14 Juni 2014, Titiek tampak hadir bersama putranya, Didit. Titiek juga ikut menemani kampanye Prabowo di Stadion Gelora Bung Karno dan Bali. Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Hatta, Mahfud MD, mengatakan, peluang rujuk Prabowo-Titiek adalah 56 persen.
 
Sementara itu, anggota tim sukses Prabowo-Hatta, Eggi Sudjana, mengakui bahwa Prabowo dan Titiek sedang berupaya untuk rujuk kembali. Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari menilai, kehadiran Titiek dapat menarik simpati kaum perempuan terhadap Prabowo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com