Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/07/2014, 12:56 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Tubagus Chaeri Wardana (Wawan) bersedia menjadi saksi bagi kakaknya, Gubernur Banten nonaktif Atut Chosiyah, yang menjadi terdakwa kasus dugaan penyuapan terkait sengketa pemilihan kepala daerah Lebak, Banten. Menurut peraturan perundang-undangan, Wawan yang masih satu keluarga dengan Atut tersebut boleh menolak untuk diperiksa sebagai saksi dalam persidangan.

"Dari JPU (jaksa penuntut umum) meminta saya untuk jadi saksi dan saya bersedia," kata Wawan di hadapan majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis (3/7/2014).

Ketua majelis hakim Pengadilan Tipikor Matheus Samiadji sebelumnya sudah mengingatkan Wawan bahwa dia berhak untuk menolak dihadirkan sebagai saksi bagi kakaknya itu. Hakim lalu bertanya kepada Atut apakah dia keberatan jika Wawan menjadi saksi atau tidak.

Atut lantas menjawab tidak keberatan jika adiknya bersaksi dalam persidangan. "Tidak keberatan yang mulia," ujarnya.

Atut didakwa menyuap Akil Mochtar selaku ketua Mahkamah Konstitusi saat itu dengan uang Rp 1 miliar terkait pengurusan sengketa Pilkada Lebak, Banten, yang bergulir di MK. Uang Rp 1 miliar tersebut disediakan Wawan atas perintah Atut.

Pemberian uang itu bertujuan agar MK mengabulkan gugatan yang diajukan pasangan calon bupati dan wakil bupati Lebak Amir Hamzah dan Kasmin yang merupakan calon dari Partai Golkar.

Dalam sidang pleno, MK akhirnya mengabulkan gugatan Amir dan memutuskan membatalkan keputusan KPU Lebak tentang hasil penghitungan perolehan suara Bupati dan Wakil Bupati Lebak.

MK juga memerintahkan KPU Lebak untuk melaksanakan pemungutan suara ulang. Dalam kasus ini, Wawan sudah dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman 5 tahun penjara dan denda Rp 150 juta subsider 3 bulan kurungan. Dia dinyatakan terbukti menyuap Akil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com