Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditanya soal Survei LSN, Jokowi Cuma Tertawa

Kompas.com - 01/07/2014, 20:10 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Calon presiden Joko Widodo menanggapi santai terkait hasil survei pemilu presiden belakangan ini. Ketika ditanya mengenai survei yang menunjukkan bahwa elektabilitasnya sudah disalip oleh pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, dia justru bertanya balik kepada wartawan.

"Surveinya siapa? Surveinya siapa?" tanya Jokowi. Seorang wartawan lalu memberi contoh survei Lembaga Survei Nasional (LSN) yang dirilis pada Minggu (29/6/2014).

Survei itu menunjukkan, elektabilitas Prabowo-Hatta sudah mencapai 46,6 persen, sementara Jokowi dan pasangannya, Jusuf Kalla, hanya mendapat 39,9 persen.

"LSN? Hehehehehe....," demikian respons Jokowi sambil tertawa cukup panjang.

Ketika ditanya apa yang menyebabkan dia tertawa, Jokowi menjelaskan bahwa setiap survei saat ini memiliki hasil yang beragam. "Wong survei beda semua, ada yang terpaut 15 persen, 12 persen, 9 persen, ada yang lebih tinggi," ujar dia.

Jokowi mengaku tidak terlalu memusingkan hasil survei dari berbagai lembaga itu.

"Kalau saya survei itu untuk koreksi. Kita pakai untuk evaluasi, perbaiki, itu saja. Ini yang menentukan nanti rakyat, tidak ada yang lain... tidak ada yang lain... jangan terpengaruh survei," ujarnya.

Jawaban serupa juga disampaikan JK ketika ditanya mengenai hasil survei yang menunjukkan kenaikan elektabilitas Prabowo-Hatta.

"Terlalu banyak survei. Survei tetap saja beda 7-8 persen kalau yang mainstream survei," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Nasional
Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Nasional
PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

Nasional
Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Nasional
Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com