JAKARTA, KOMPAS.com - Sempat terjadi ketegangan antara massa aksi Kamisan, dengan aparat kepolisian. Hal ini karena polisi berjaga secara rapat di depan massa yang mengakibatkan pengguna jalan tidak dapat melihat aksi tersebut di depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat.
"Bapak, kami mohon kami tidak pernah mengganggu ketertiban. Para polisi di depan kami, kami mohon untuk berdiri di pinggir barisan kami saja," seru perwakilan dari Blogger Politik, Dian Paramitha, Kamis (26/6/2014).
Kemudian, beberapa orang dari massa aksi menemui Kapolres Jakarta Pusat AKBP Putu Putra Sadana, sebagai Pemegang Komando untuk berdialog agar diberi jarak dalam melakukan aksi Kamisan.
Jika memang polisi tidak bisa berjaga di samping, massa meminta keringanan agar aparat kepolisian tidak terlalu rapat dalam menjaga para demonstran.
"Supaya posternya kelihatan, Pak. Selama ini juga kami tidak membuat keributan," kata seorang demonstran dari KontraS.
Setelah berdialog, akhirnya Putu setuju untuk memberi jarak dalam mengawal aksi Kamisan. Aksi ke-357 ini merupakan gabungan dari beberapa organisasi yakni, Imparsial, Kontras, YLBHI, Elsam, ICW, HRWG, Politik Rakyat, LBH Jakarta, LBH PErs, Institute Demokrasi, KASUM, JSKK, IKOHI, Ridep Institute, Mahasiswa Pembebasan, dan lain-lain.
Menurut pantauan Kompas.com, massa yang datang mencapai seratus orang. Aksi Kamisan ini juga diisi oleh pembacaan puisi oleh putri Wiji Thukul, Fitri Ngantiwani yang berjudul "Jenderal Penindas".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.