JAKARTA, KOMPAS.com — Tim pemenangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa optimistis elektabilitas pasangan tersebut akan terus meningkat hingga pelaksanaan Pemilu Presiden 2014.
"Ya enggak apa-apa. Pemilu-nya kan 9 Juli, yang penting trennya naik terus," kata Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo-Hatta, Idrus Marham, di Rumah Polonia, Jakarta, Senin (16/6/2014).
Berdasarkan riset Lingkaran Survei Indonesia (LSI) pada Juni 2014, elektabilitas Prabowo sebesar 38,7 persen, sedangkan rivalnya, Joko Widodo, sebesar 45 persen. LSI mencatat, elektabilitas Prabowo mengalami peningkatan dalam empat survei yang mereka lakukan. Sebaliknya, elektabilitas Jokowi cenderung mengalami penurunan. Dari hasil survei itu, LSI menyimpulkan ada faktor yang mampu menghambat Prabowo menuju kursi RI-1, yakni mencuatnya isu hak asasi manusia.
Idrus mengatakan, persoalan HAM yang sempat menimpa Prabowo kini sudah selesai. Kendati demikian, pihaknya telah diimbau agar tetap menyikapi secara bijak jika isu tersebut kembali mencuat.
"Pertanyaan saya, kalau (Prabowo) jadi cawapres Ibu Megawati, kenapa kok tidak dipersoalkan? Berarti kalau ini dipersoalkan sekarang ini, sama saja dengan melecehkan Ibu Megawati," katanya.
Dalam tiga survei sebelumnya, LSI mencatat tren penurunan elektabilitas Jokowi, sementara Prabowo meningkat. Elektabilitas Jokowi pada September 2013 sebesar 50,3 persen dan Prabowo 11,1 persen. Pada Maret 2014, elektabilitas Jokowi menurun menjadi 46,3 persen dan Prabowo meningkat menjadi 22,1 persen. Elektabilitas Jokowi anjlok menjadi 35,42 persen pada Mei 2014, sedangkan Prabowo naik menjadi 22,75 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.