JAKARTA, KOMPAS.com — Calon presiden nomor urut 1, Prabowo Subianto, menilai, Indonesia saat ini masih kerap dianggap sebagai bangsa yang lemah dan dipandang sebelah mata oleh bangsa lain.
Dia pun mengajak semua pendukungnya untuk menunjukkan pada Pemilu Presiden 9 Juli mendatang kalau Indonesia bukan hanya diisi oleh orang-orang yang lemah.
"Kita harus jawab tanggal 9 Juli. Kita harus buktikan ke bangsa lain, Indonesia punya putra-putri yang tidak bisa disogok, yang tidak berbohong, yang tidak mencla-mencle. Yang bilang A dia laksanakan A. Yang ucapan di mulut sama dengan di hati. Yang tidak perlu pencitraan, tapi menyerahkan semuanya kepada rakyat Indonesia," kata Prabowo kepada ribuan pendukungnya saat berkampanye akbar di Gedung Serbaguna, di Jalan Pancing, Medan, Rabu (11/6/2014) siang.
Dalam kesempatan tersebut, Prabowo ditemani oleh elite partai koalisi, seperti Aburizal Bakrie, Akbar Tandjung, Edi Prabowo, Anis Matta, dan Priyo Budi Santoso. Menurut Prabowo, saat ini bangsa asing masih melihat pemimpin-pemimpin Indonesia bisa dibeli dengan uang.
Padahal, menurut dia, banyak juga pemimpin yang bersih, yang mengutamakan independensi di atas segalanya.
"Saat ini ada kekuatan yang besar yang mengira bahwa Indonesia ini negara yang rakyatnya lemah. Jangankan rakyatnya, pemimpin-pemimpinnya mereka anggap bisa disogok. Mereka menilai Indonesia, kepala desa gampang kita sogok, bupati, wali kota, gubernur, anggota DPR kita sogok saja, kita beli. Dirjen sogok, jenderal sogok, polisi sogok, presiden sogok. Itu yang mereka inginkan," papar Prabowo.
Jika sudah dipimpin oleh para pemimpin yang lemah, menurut dia, bangsa lain akan dengan mudah menguasai Indonesia. Dia menjamin hal tersebut tak akan terjadi jika dia bersama pasangannya, Hatta Rajasa, terpilih dalam pilpres mendatang.
"Saudara-saudara, itu yang mereka rencanakan terhadap Indonesia. Kekayaan kita mau dirampok terus-menerus. Negara kita yang besar harus jadi pasar untuk barang mereka," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.