Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei PDB: Selisih Prabowo-Jokowi 5,7 Persen

Kompas.com - 10/06/2014, 17:12 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Hasil survei Pusat Data Bersatu (PDB) menunjukkan selisih elektabilitas pasangan nomor urut satu, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, dengan pasangan nomor urut dua, Joko Widodo-Jusuf Kalla, semakin tipis.

Melalui siaran pers, Selasa (10/6/2014), peneliti senior lembaga survei yang didirikan oleh politisi Partai Amanat Nasional (PAN), Agus Herta, menjelaskan bahwa sampai pada akhir Mei 2014, selisih kedua pasang capres-cawapres tersebut hanya 5,7 persen. "Dari survei yang kita lakukan di tujuh kota besar, Jokowi-JK meraih 32,2 persen suara dan Prabowo-Hatta meraih 26,5 persen," ujarnya.

Menurut Herta, dari delapan kali pelaksanaan survei, tren elektabilitas Jokowi-JK cenderung turun, sementara elektabilitas Prabowo-Hatta cenderung naik. Namun, Herta tidak dapat memastikan sampai di mana kenaikan atau penurunan elektabilitas tersebut. "Dalam pengalaman riset, tren sulit berubah dalam waktu sempit. Yang turun akan tetap turun dan sebaliknya," kata Herta.

Pengumpulan data survei dilaksanakan dari tanggal 26 Mei sampai dengan 1 Juni 2014 dengan jumlah responden 2.688 yang tersebar di tujuh kota pada tujuh provinsi besar di Indonesia. Jenis responden adalah pengambil keputusan, baik kepala keluarga maupun istri kepala keluarga. Pengumpulan data dilakukan tatap muka dan kuesioner terstruktur.

Sekadar gambaran, dari tujuh kota besar yang disurvei, Prabowo-Hatta menang di Medan dan Bandung. Sementara itu, Jokowi-JK menang di Semarang, Balikpapan, dan Makassar. Adapun suara di Jakarta dan Surabaya sangat ketat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cek Tempat Penggilingan, Satgas Pangan Polri Pastikan Stok Beras Masih Cukup

Cek Tempat Penggilingan, Satgas Pangan Polri Pastikan Stok Beras Masih Cukup

Nasional
Tanduk Banteng Masih Tajam

Tanduk Banteng Masih Tajam

Nasional
Foya-foya SYL dan Keluarga Ditanggung Kementan, Biaya Makan hingga Klinik Kecantikan

Foya-foya SYL dan Keluarga Ditanggung Kementan, Biaya Makan hingga Klinik Kecantikan

Nasional
Pemerintah Diminta Tak Paksa Pekerja Bayar Tapera

Pemerintah Diminta Tak Paksa Pekerja Bayar Tapera

Nasional
Drone : 'Game Changer' Kekuatan Udara TNI AU

Drone : "Game Changer" Kekuatan Udara TNI AU

Nasional
Kejagung Jelaskan soal Lelang Saham PT GBU yang Bikin Jampidsus Dilaporkan ke KPK

Kejagung Jelaskan soal Lelang Saham PT GBU yang Bikin Jampidsus Dilaporkan ke KPK

Nasional
[POPULER NASIONAL] SYL Ajak Makan Biduan Nayunda | Surya Paloh Dilaporkan Kegiatan Organisasi Sayap Nasdem Didanai Kementan

[POPULER NASIONAL] SYL Ajak Makan Biduan Nayunda | Surya Paloh Dilaporkan Kegiatan Organisasi Sayap Nasdem Didanai Kementan

Nasional
Kemenlu RI: 24 WNI yang Ditangkap Palsukan Visa Haji, 22 di Antaranya Akan Dideportasi

Kemenlu RI: 24 WNI yang Ditangkap Palsukan Visa Haji, 22 di Antaranya Akan Dideportasi

Nasional
124.782 Jemaah Calon Haji RI Sudah Tiba di Tanah Suci, 24 Orang Wafat

124.782 Jemaah Calon Haji RI Sudah Tiba di Tanah Suci, 24 Orang Wafat

Nasional
Istana Mulai Bahas Peserta Upacara 17 Agustus di IKN

Istana Mulai Bahas Peserta Upacara 17 Agustus di IKN

Nasional
Kejagung Tetapkan 6 Eks GM PT Antam Jadi Tersangka Korupsi Emas 109 Ton

Kejagung Tetapkan 6 Eks GM PT Antam Jadi Tersangka Korupsi Emas 109 Ton

Nasional
Terima Aduan Keluarga Vina, Komnas HAM Upayakan 'Trauma Healing' dan Restitusi

Terima Aduan Keluarga Vina, Komnas HAM Upayakan "Trauma Healing" dan Restitusi

Nasional
SYL Beri Kado Kalung Emas Buat Penyanyi Dangdut Nayunda Nabila

SYL Beri Kado Kalung Emas Buat Penyanyi Dangdut Nayunda Nabila

Nasional
Febri Diansyah Jadi Saksi di Sidang SYL Senin Pekan Depan

Febri Diansyah Jadi Saksi di Sidang SYL Senin Pekan Depan

Nasional
SYL Pesan 'Wine' saat Makan Siang, Dibayar Pakai Uang Kementan

SYL Pesan "Wine" saat Makan Siang, Dibayar Pakai Uang Kementan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com