Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat: SBY Putuskan Tak Memihak Siapa Pun

Kompas.com - 01/06/2014, 13:16 WIB
Sabrina Asril

Penulis


BOGOR, KOMPAS.com -- Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memutuskan untuk tidak memihak calon presiden mana pun dalam pemilihan presiden mendatang. SBY hanya akan mempersilakan kader-kader Partai Demokrat menentukan arah politiknya masing-masing.

"Pak SBY serahkan kepada kami secara pribadi untuk memilih yang segaris dengan Partai Demokrat. Sebuah pilihan bijaksana dari Kepala Negara. Pak SBY sebagai kepala negara memang tak boleh memihak," ujar Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Ramadhan Pohan seusai rapat internal di kediaman SBY, Cikeas, Bogor, Minggu (1/6/2014).

Untuk menentukan sikap politik kader-kadernya, ujar Ramadhan, maka Partai Demokrat menggelar acara mendengarkan visi dan misi Prabowo-Hatta. "Kami dengarkan dulu pemikiran Prabowo-Hatta untuk Indonesia lima tahun ke depan. Kalau cocok dengan garis pro-rakyat pemerintahan SBY, kami dukung. Kita lihat saja nanti," ucapnya.

Seperti diberitakan, pasangan capres-cawapres Prabowo-Hatta akan hadir dalam acara pertemuan kader Partai Demokrat di Hotel Sahid Jaya, Minggu sekitar pukul 15.30 WIB. Di sana, kader Partai Demokrat akan mendengarkan visi dan misi Prabowo-Hatta.

Sebelumnya, Prabowo-Hatta sudah terlebih dulu bertemu dengan SBY pada 19 Mei lalu. Prabowo-Hatta yang didampingi sejumlah elite partai pendukung ketika itu memaparkan visi dan misinya secara umum kepada SBY. Seusai pertemuan yang dilakukan hingga malam hari itu, Hatta mengaku mendapat sinyal positif dukungan dari Demokrat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com