Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Hukum Gerindra Akan Laporkan Pengguna Akun @SamadAbraham

Kompas.com - 25/05/2014, 15:15 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Tim kuasa hukum Partai Gerindra akan melaporkan ke kepolisan pengguna akun Twitter @SamadAbraham yang dianggap menyebarkan informasi bohong tentang Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Kuasa hukum Partai Gerindra, Mahendradatta, menilai, sudah terjadi pemalsuan identitas Abraham melalui akun tersebut. Akun tersebut juga dinilai telah menyebarkan informasi elektronik yang berisi ancaman kekerasan.

"Ini diduga pemalsuan akun yang dipakai untuk kejahatan. Kejahatan yang mengancam," kata Mahendradatta dalam jumpa pers di Gerindra Media Center, Jakarta, Minggu (25/5/2014).

Akun @SamadAbraham sebelumnya mengeluarkan kicauan yang bernada menyerang Prabowo. Kicauan akun tersebut seolah-olah memberitahukan kepada publik bahwa Jokowi terancam jiwanya.

Akun itu juga menyebut bahwa ada calon presiden yang memiliki ambisi sangat besar untuk berkuasa dan akan melakukan apa saja demi ambisinya, termasuk membunuh.

"Dengan penyampaian publik seperti ini, saya harap Prabowo tidak berpikir macam-macam lagi untuk menghentikan Joko Widodo menjadi presiden," tulis akun tersebut beberapa waktu lalu.

Menurut Mahendradatta, pengelola akun tersebut bisa dijerat dengan Pasal 35 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) yang mengatur soal pemalsuan jika memang ada indikasi pemalsuan. Ketua KPK Abraham Samad pun sudah membantah kepemilikan akun tersebut.

Selain itu, menurut Mahendradatta, pengelola akun tersebut bisa dijerat dengan Pasal 29 UU ITE yang mengatur soal penyebaran informasi elektronik yang berisi ancaman kekerasan.

"Ancaman pidananya 12 tahun, setara dengan perkosaan, penculikan," sambung Mahendradatta.

Dia menduga ada jaringan yang sengaja menjatuhkan pihak tertentu. Apalagi, informasi dalam akun @SamadAbraham itu sudah didaur ulang melalui sebuah video yang disebarkan melalui tautan.

"Berarti memang ada kelompok yang sengaja, bukan sekadar orang iseng. Kalau Twitter-nya mungkin orang iseng, satu orang. Tapi ini terorganisasi, akun dibikin video, videonya disebarkan," ucapnya.

Mahendradatta mengaku baru menemukan video yang mendaur ulang informasi dari akun @SamadAbraham tersebut pada dua hari lalu. Dia pun berharap Kepolisian nanti bisa mengungkap jaringan yang dianggapnya memalsukan akun ini. Termasuk, jika pengelola akun tersebut merupakan kader Gerindra sendiri.

"Jangan-jangan ini dibuat tim-nya Prabowo sendiri, silakan saja. Kalau kena, silakan. Ini kejahatan umum, harus ditindak sesuai dengan hukum kejahatan umum," ucapnya.

Untuk melaporkan penggunaan akun ini, Mahendradatta mengaku sudah menyiapkan bukti-bukti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com