Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi-JK Daftar di KPU, Massa Saling Dorong Ingin Masuk

Kompas.com - 19/05/2014, 14:49 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pendaftaran pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden, Joko Widodo dan Jusuf Kalla sempat diwarnai kericuhan. Massa pendukung Jokowi memaksa masuk ke Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan ruangan pendaftaran.

Jokowi-JK datang di depan gerbang KPU kira-kira pukul 14.05 WIB dengan diiringi ratusan orang dari beberapa komunitas pendukung, antara lain Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi, Barisan Relawan Jokowi Presiden 2014 (Bara JP), Relawan Papua Pendukung Jokowi, Komunitas Buruh Pendukung Jokowi, dan sejumlah petinggi partai politik pengusung.

Selama beberapa saat, sempat terjadi dorong-mendorong antara petugas keamanan KPU dan kepolisian dengan massa yang berusaha masuk ke dalam kantor KPU. Politisi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Rieke Diah Pitaloka sempat kesulitan masuk sebelum diberi jalan oleh massa pendukung.

Tidak hanya di depan gedung dan di lapangan KPU, kericuhan juga terjadi saat massa berupaya masuk ke ruangan pendaftaran di ruang rapat utama KPU, lantai 2 Gedung KPU.

KPU sebelumnya menetapkan, satu pasangan calon hanya boleh didampingi hingga ke ruang pendaftaran hingga maksimal 30 orang. Namun, pantauan Kompas.com, setidaknya 50 orang pendukung Jokowi-JK memasuki ruangan. Mereka terdiri dari pengurus dan partisan PDI Perjuangan dan partai mitra koalisi serta relawan Jokowi. PDI Perjuangan bermitra dengan Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Hanura dalam mengusung Jokowi-JK.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kunjungi Lokasi Bencana Banjir Bandang di Agam, Zulhas Temui Pengungsi dan Berikan Sejumlah Bantuan

Kunjungi Lokasi Bencana Banjir Bandang di Agam, Zulhas Temui Pengungsi dan Berikan Sejumlah Bantuan

Nasional
Diterima Hasto, Pawai Obor Api Abadi dari Mrapen sampai di Jakarta Jelang Rakernas PDI-P

Diterima Hasto, Pawai Obor Api Abadi dari Mrapen sampai di Jakarta Jelang Rakernas PDI-P

Nasional
Sahroni Pastikan Hadiri Sidang SYL untuk Diperiksa Sebagai Saksi

Sahroni Pastikan Hadiri Sidang SYL untuk Diperiksa Sebagai Saksi

Nasional
LPSK Sebut Masih Telaah Permohonan Perlindungan Saksi Fakta Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

LPSK Sebut Masih Telaah Permohonan Perlindungan Saksi Fakta Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Nasional
Ketua BKSAP Perkuat Komitmen Parlemen Anti-Korupsi dan Dorong Demokrasi Lingkungan di Asia Tenggara

Ketua BKSAP Perkuat Komitmen Parlemen Anti-Korupsi dan Dorong Demokrasi Lingkungan di Asia Tenggara

Nasional
Pasal-pasal di RUU Penyiaran Dinilai Berupaya Mengendalikan dan Melemahkan Pers

Pasal-pasal di RUU Penyiaran Dinilai Berupaya Mengendalikan dan Melemahkan Pers

Nasional
Korban Meninggal akibat Banjir Lahar di Sumbar Kembali Bertambah, Total 62 Orang

Korban Meninggal akibat Banjir Lahar di Sumbar Kembali Bertambah, Total 62 Orang

Nasional
Indonesia Dukung Pembentukan Global Water Fund di World Water Forum Ke-10

Indonesia Dukung Pembentukan Global Water Fund di World Water Forum Ke-10

Nasional
Waisak 2024, Puan Ajak Masyarakat Tebar Kebajikan dan Pererat Kerukunan

Waisak 2024, Puan Ajak Masyarakat Tebar Kebajikan dan Pererat Kerukunan

Nasional
Jokowi Ucapkan Selamat Hari Raya Waisak, Harap Kedamaian Selalu Menyertai

Jokowi Ucapkan Selamat Hari Raya Waisak, Harap Kedamaian Selalu Menyertai

Nasional
Kementerian KKP Bantu Pembudidaya Terdampak Banjir Bandang di Sumbar

Kementerian KKP Bantu Pembudidaya Terdampak Banjir Bandang di Sumbar

Nasional
Jokowi Bakal Jadi Penasihatnya di Pemerintahan, Prabowo: Sangat Menguntungkan Bangsa

Jokowi Bakal Jadi Penasihatnya di Pemerintahan, Prabowo: Sangat Menguntungkan Bangsa

Nasional
Soal Jatah Menteri Demokrat, AHY: Kami Pilih Tak Berikan Beban ke Pak Prabowo

Soal Jatah Menteri Demokrat, AHY: Kami Pilih Tak Berikan Beban ke Pak Prabowo

Nasional
Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Nasional
Tak Setuju Istilah 'Presidential Club', Prabowo: Enggak Usah Bikin Klub, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah "Presidential Club", Prabowo: Enggak Usah Bikin Klub, Minum Kopi Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com