Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo: Ada Mitos, Seolah Tentara Itu Otoriter

Kompas.com - 17/05/2014, 17:36 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon presiden dari Partai Gerindra Prabowo Subianto menyinggung kepemimpinan otoriter yang kerap dikaitkan dengan seseorang berlatar belakang militer. Menurut Prabowo, hal itu hanya mitos yang berkembang di masyarakat.

"Kadang-kadang ada mitos tentang tentara, seolah otoriter. Padahal dalam kehidupan tentara berlaku demokrasi," kata Prabowo di Kantor DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Jakarta, Sabtu (17/5/2014).

Dia menjelaskan, dalam militer, pemimpin harus mendapat dukungan yang ikhlas dari anak buah karena mereka bertugas menghadapi maut. Untuk itu diperlukan suatu demokrasi.

"Yang kita hadapi maut. Kita pimpim mereka untuk siap mati. Itu tidak bisa dengan otoriter. Tidak ada leadership berhasil kalau pengikut tidak ikhlas," ujar mantan Danjen Kopassus itu.

Prabowo mengaku selama ini berusaha menjalankan kepemimpinan dengan musyawarah mufakat, kolegial, dan persuasif. Selain itu, sebagai pemimpin, lanjut Prabowo, harus bisa mengambil keputusan, meskipun kadang keputusan itu tidak memuaskan semua pihak.

Prabowo pun yakin, bergabungnya PKS akan menambah kekuatan besar partainya untuk membangun negara.

"Kerjasama dengan PKS yakin akan memperkuat karena PKS dikenal sebagai partai militan, disiplin," katanya.

Sebelumnya, dalam kesempatan yang sama, Presiden PKS Anis Matta mengatakan bahwa Prabowo sebenarnya adalah sosok demokrat sejati.

Anis juga menyampaikan bahwa Prabowo memiliki pribadi yang kuat. Ia pun menyatakan dukungannya kepada Prabowo sebagai capres 2014.

"Ini kombinasi unik, seseorang pribadi yang kuat bisa menjadi demokrat sejati. Menjadi demokrat sejati bukan berarti mendengarkan semua orang lalu tak bisa mengambil keputusan. Menjadi pribadi yang kuat bukan berarti bisa menjadikan kita diktator," kata Anis.

Keduanya resmi berkoalisi setelah menandatangani piagam kesepakatan bersama Partai Gerindra dengan PKS tahun 2014-2019, Sabtu.

Kontrak politik itu ditandatangani oleh Anis Matta, Ketua Umum Partai Gerindra Suhardi, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani, dan Sekretaris Jenderal PKS Taufik Ridho. Penandatanganan itu pun disaksikan langsung oleh Prabowo dan Ketua Majelis Syuro PKS Hilmi Aminuddin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seputar Penghapusan Kelas BPJS dan Penjelasan Menkes...

Seputar Penghapusan Kelas BPJS dan Penjelasan Menkes...

Nasional
Konflik Papua: Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

Konflik Papua: Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

Nasional
Para 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah serta Deretan Aset yang Disita

Para "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah serta Deretan Aset yang Disita

Nasional
Soal Kelas BPJS Dihapus, Menkes: Dulu 1 Kamar Isi 6-8 Orang, Sekarang 4

Soal Kelas BPJS Dihapus, Menkes: Dulu 1 Kamar Isi 6-8 Orang, Sekarang 4

Nasional
Babak Baru Kasus Vina Cirebon: Ciri-ciri 3 Buron Pembunuh Diungkap, Polri Turun Tangan

Babak Baru Kasus Vina Cirebon: Ciri-ciri 3 Buron Pembunuh Diungkap, Polri Turun Tangan

Nasional
Wacana Kabinet Gemuk: Kemunduran Reformasi Birokrasi?

Wacana Kabinet Gemuk: Kemunduran Reformasi Birokrasi?

Nasional
Gaya Pemerintahan Prabowo Diharap Tidak Satu Arah Seperti Orde Baru

Gaya Pemerintahan Prabowo Diharap Tidak Satu Arah Seperti Orde Baru

Nasional
Gaya Kepemimpinan Prabowo yang Asli

Gaya Kepemimpinan Prabowo yang Asli

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Anggap Pernyataan Prabowo Berbahaya | Ketua KPU Jelaskan Tudingan Gaya Hidup 'Jetset'

[POPULER NASIONAL] PDI-P Anggap Pernyataan Prabowo Berbahaya | Ketua KPU Jelaskan Tudingan Gaya Hidup "Jetset"

Nasional
Prabowo Ogah Pemerintahannya Diganggu, PKB Ingatkan 'Checks and Balances'

Prabowo Ogah Pemerintahannya Diganggu, PKB Ingatkan "Checks and Balances"

Nasional
Prabowo Yakin Pemerintahannya Lanjutkan Proyek IKN dengan APBN

Prabowo Yakin Pemerintahannya Lanjutkan Proyek IKN dengan APBN

Nasional
Tanggal 20 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 20 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pakar Pertanyakan KPK yang Belum Tahan Bupati Mimika Meski Kasasi Sudah Diputus

Pakar Pertanyakan KPK yang Belum Tahan Bupati Mimika Meski Kasasi Sudah Diputus

Nasional
5 Catatan PDI-P terhadap RUU Kementerian, Harus Perhatikan Efektivitas dan Efisiensi

5 Catatan PDI-P terhadap RUU Kementerian, Harus Perhatikan Efektivitas dan Efisiensi

Nasional
Analis: TNI AL Butuh Kapal Selam Interim karena Tingkat Kesiapan Tempur Tak Dapat Diandalkan

Analis: TNI AL Butuh Kapal Selam Interim karena Tingkat Kesiapan Tempur Tak Dapat Diandalkan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com