Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Infanteri Modern: Burung Elektronik hingga Senapan Laser

Kompas.com - 05/05/2014, 15:19 WIB


KOMPAS.com - BERAGAM produk teknologi maju dikembangkan TNI Angkatan Darat sejak dua tahun terakhir. Kapal komando cepat, wahana terbang tanpa awak beraneka bentuk yang dijadikan "mata" bagi pasukan di darat, wahana sejenis helikopter dengan rotor vertikal dan horizontal, gyrocopter, radio komunikasi, satelit mini, hingga senapan latih dengan sinar laser dikembangkan Badan Litbang TNI AD bersama mitra kampus dan kelompok hobi, seperti komunitas aeromodelling.

Dalam pameran di Pantai Ancol, Jakarta, pekan lalu, pelbagai produk riset tersebut dipamerkan dan diperagakan kegunaannya. Pada salah satu meja terdapat sejumlah senapan varian SS-1 dan beragam jenisnya buatan PT Pindad Bandung (mengadopsi FNC Herstal-Belgia), yang dikonversi dengan baterai dan laser sebagai sarana latihan. Sebuah target dipasang dalam jarak 25 meter dan komputer serta perangkat perekam mendata setiap tembakan yang dilakukan.

"Untuk entakannya memang belum sekeras entakan asli senapan yang menggunakan amunisi hidup. Kami sedang siapkan versi yang lebih sempurna dengan entakan seperti senapan asli," kata teknisi swasta penjaga stan tersebut. Secara fisik, bobot senapan tersebut memang sama dengan senapan asli karena dibuat dengan basis senapan SS-1 yang dimodifikasi.

Stan lain didominasi wahana terbang tanpa awak, mulai dari UAV buatan Balitbang TNI AD dengan Kampus Surya yang bisa dilengkapi dengan tangki cadangan untuk menambah jarak jelajah. Pesawat UAV buatan bersama Kampus Surya dan Balitbang TNI AD tersebut diklaim bisa terbang selama 8 jam dengan tangki tambahan dan bobot beban yang diangkut saat terbang mencapai 25 kilogram. Ketinggian jelajahnya 5 kilometer dan jangkauan jelajah 350 kilometer sehingga bisa menjadi "mata" bagi pasukan infanteri di darat yang sedang bergerak di daerah operasi.

Ketika pameran statis berlangsung, sebuah wahana terbang multirotor melayang-layang dan sebuah UAV pada saat bersamaan terbang dan menampilkan gambar yang didapat kamera pengintai yang terpasang, lalu ditayangkan di dalam tenda pameran. Selebihnya, sejumlah kapal motor cepat, rigid inflatable boat, dengan pelapis anti peluru dan hovercraft berada di dermaga dekat tenda pameran.

Tidak lama kemudian, Fahmi, operator UAV berbahan rangka (mainframe) sejenis styrofoam dengan power plant motor listrik, menyiapkan wahana terbang tersebut untuk demonstrasi lebih lanjut.

"Saya berasal dari komunitas aeromodelling di Cibubur yang diajak bekerja sama dengan TNI. Senang sekali kemampuan kami bisa digunakan melayani negara dan masyarakat," ujar dia.

Fahmi mengakui, tenaga baterai untuk motor listrik bisa dimodifikasi dengan memasang panel surya (solar cell) sehingga saat terbang sumber listrik terus dipasok dan pesawat tersebut bisa terbang berjam-jam.

Pengunjung juga menyaksikan wahana terbang tanpa awak yang diberi nama Flappy Bird, yang terbang mengepakkan sayap dan dilengkapi kamera. Siluet Flappy Bird di kejauhan terlihat persis seperti burung yang terbang sehingga diharapkan dapat digunakan menyusup ke daerah sasaran dengan baik. Sementara gyrocopter yang dipamerkan tidak melakukan penerbangan, tetapi hanya melakukan ground run, digerakkan di permukaan dengan menjalankan rotor vertikal.

Direktur Dinas Topografi TNI AD Brigadir Jenderal (TNI) Dedi Hadria, yang ditemui di sela-sela uji coba itu, mengatakan, pihaknya telah memproduksi wahana terbang multirotor dan sistem GPS Tracking yang dapat digunakan untuk mengarahkan pergerakan pasukan. Peta yang diambil dengan UAV buatan dalam negeri itu dipakai untuk memperbarui peta topografi hingga skala 1:2.000. Hasil pemetaan tersebut tidak saja digunakan oleh militer, tetapi juga bisa dipakai untuk survei swasta hingga rencana pembangunan pemerintah.

"Kami sudah gunakan untuk tanggap bencana juga di Gunung Sinabung dan Gunung Kelud. Kini, para operator wahana tanpa awak disiapkan di batalyon-batalyon. Kami akan melatih Kostrad," kata Dedi.

Kepala Staf TNI AD Jenderal TNI Budiman menegaskan, proyek-proyek tersebut sudah dianggarkan untuk dilanjutkan pada tahun 2015. Proyek modernisasi TNI itu tidak akan terhenti karena adanya pergantian kepemimpinan dan sudah masuk dalam perencanaan modernisasi TNI AD hingga tahun 2019. (Iwan Santosa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

AHY Ungkap Koalisi Prabowo Sudah Bahas Pembagian Jatah Menteri

AHY Ungkap Koalisi Prabowo Sudah Bahas Pembagian Jatah Menteri

Nasional
Jokowi Minta Relokasi Ribuan Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang Dipercepat

Jokowi Minta Relokasi Ribuan Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang Dipercepat

Nasional
Caleg Tidak Siap Ikuti Sidang Daring, Hakim MK: Suara Putus-putus, Jadi Lapar...

Caleg Tidak Siap Ikuti Sidang Daring, Hakim MK: Suara Putus-putus, Jadi Lapar...

Nasional
Anies-Muhaimin Kunjungi Aceh Usai Pilpres, Ingin Ucapkan Terima Kasih ke Warga

Anies-Muhaimin Kunjungi Aceh Usai Pilpres, Ingin Ucapkan Terima Kasih ke Warga

Nasional
Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

Nasional
Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Nasional
Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Bersama TNI AL, Polisi, dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

Bersama TNI AL, Polisi, dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Prabowo Ingin Berkumpul Rutin Bersama Para Mantan Presiden, Bahas Masalah Bangsa

Prabowo Ingin Berkumpul Rutin Bersama Para Mantan Presiden, Bahas Masalah Bangsa

Nasional
Hanura Sebut Suaranya di Manokwari Dipindah ke PSI, Berdampak ke Perolehan Kursi DPRD

Hanura Sebut Suaranya di Manokwari Dipindah ke PSI, Berdampak ke Perolehan Kursi DPRD

Nasional
Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Nasional
Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Nasional
Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Nasional
Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Nasional
Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com