Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangani Kasus Kejahatan Anak, Kapolri Pastikan Aparatnya Tak Sembrono

Kompas.com - 04/05/2014, 13:11 WIB


BANDUNG, KOMPAS.com
-- Kapolri Jenderal (Pol) Sutarman memastikan bahwa aparat kepolisian tidak sembrono dalam menangani sejumlah kasus kejahatan seksual terhadap anak-anak. Masa depan anak-anak yang menjadi korban mendapat perhatian serius.

Beberapa kali Sutarman menggelengkan kepala sebelum menanggapi pertanyaan wartawan perihal kasus kejahatan seksual terhadap anak-anak saat ditemui pada acara Konkurs Seni Suara Alam Burung Perkutut Tingkat Nasional, Kapolri Cup, di Secapa TNI AD, Bandung, Minggu (4/5/2014).

"Kasihan. Masa depannya akan terganggu tentunya," ujar Sutarman lirih.

Sutarman mengatakan, dalam berbagai kasus kejahatan seksual terhadap anak-anak, ada dua klasifikasi soal cara pelaku kejahatan seksual melancarkan aksinya. Pertama, pelaku memaksa korban. Kedua, pelaku mengiming-imingi uang atau hadiah kepada korban agar mau melakukan apa yang diinginkannya.

Dalam menangani kasus ini, penyidik kepolisian sangat berhati-hati karena melibatkan anak di bawah umur. Oleh karena itu, kepolisian akan selalu berkoordinasi dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) untuk pendampingan konselingnya.

"Kasus seperti ini merusak mental korban. Koordinasi dengan KPAI untuk pendampingan konselingnya agar nantinya anak-anak itu tidak ketakutan saat dimintai keterangan oleh penyidik," kata Sutarman.

Selain kasus kejahatan seksual di Jakarta Internasional School (JIS), kasus serupa juga terjadi di Sukabumi, Jawa Barat. Selama setahun, pelaku bernama Andri Sobari alias Emon (24) telah mencabuli 57 bocah.

Kasus ini terungkap dari laporan salah satu orangtua korban pada Kamis (1/5/2014) setelah anaknya mengeluhkan sakit di bagian anusnya. Setelah ditanya, korban akhirnya mengaku dilecehkan Emon di pemandian Liosanta Citamiang, Sukabumi, pada Minggu (27/4/2014). Emon telah ditangkap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Nasional
Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Nasional
Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Nasional
Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com