"InsyaAllah kursi kami naik dari 46 (pada Pemilu 2009) menjadi 50 kursi lebih," kata Wakil Ketua Umum PAN Dradjad Hari Wibowo, saat dihubungi, Senin (28/4/2014). Berdasarkan laporan dari pleno Komisi Pemilihan Umum di tingkat provinsi, dia mengatakan, PAN mendapatkan suara antara 9,09 persen sampai 9,45 persen suara sah nasional. Jika dikonversi ke kursi DPR, sebut dia, akan menjadi 52 sampai 53 kursi DPR.
"Kami akan istikamah masuk lima besar partai di DPR," ujar Dradjad. Dia mengatakan Ketua Majelis Pertimbangan PAN yang juga pendiri partai ini, Amien Rais, pernah bercanda bahwa PAN istikamah menempati peringkat lima. Saat mengeluarkan selorohan itu, ujar dia, Amien berharap PAN dapat naik tingkat keistikamahannya ke peringkat empat besar.
"Namun, ternyata Gerindra tancap gas kenaikan kursinya. Ada Prabowo (Prabowo Subianto, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, red) effect yang riil di lapangan," aku Dradjad. Hitung cepat memperkirakan Partai Gerindra akan berada di peringkat ketiga perolehan suara maupun kursi di DPR dari Pemilu Legislatif 2014.
Bila basisnya perolehan kursi di DPR, Dradjad mengatakan hasil yang dicapai PAN kemungkinan juga akan melampaui hasil yang diraih Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang berdasarkan hitung cepat Kompas menempati peringkat kelima perolehan suara. "InsyaAllah PAN menjadi partai politik berbasis massa Islam yang terbesar di DPR," ujar dia.
Dengan dasar ini, Dradjad pun berkeyakinan bahwa cibiran yang selama ini menerpa partai politik berbasis massa Islam di media sosial maupun pemberitaan tidak berdampak pada realita di masyarakat. "PAN yang mendapat caci maki panasbung akan hilang dari peta politik ternyata justru kembali ke level Pemilu Legislatif 2004," kata dia.
Tiga partai politik lain yang juga berbasis massa Islam, yakni PKS, PKB, dan PPP, menurut Dradjad, juga diperkirakan memperoleh 40 sampai 50 kursi DPR. "Berdasarkan pleno dari KPU di provinsi-provinsi," kata dia. "Saya bersyukur, partai politik berbasis massa Islam menjungkirbalikkan propaganda panasbung dan survei yang setali tiga uang."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.