Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mangkir di Sidang Wawan, Istri Akil Mochtar Terancam Dijemput Paksa

Kompas.com - 28/04/2014, 13:40 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk kedua kali, Direktur Utama CV Ratu Samagat, Ratu Rita, kembali mangkir dari panggilan jaksa penuntut umum untuk menjadi saksi dalam perkara Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Lebak dengan terdakwa Tubagus Chaeri Wardana atau Wawan. Jika Rita mangkir lagi dalam pemanggilan selanjutnya, hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi akan memerintahkan penjemputan paksa terhadap istri mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Akil Mochtar, tersebut.

"Diberikan kesempatan terakhir di sidang yang akan datang. Kalau perlu, ya, pakai kekuasaan lah, dipanggil paksa," ujar hakim Matheus Samiadji dalam persidangan di Tipikor, Jakarta Selatan, Senin (28/4/2014).

Dalam sidang perkara Pilkada Lebak, jaksa hanya dapat menghadirkan dua dari tiga orang saksi, yakni Susanto dan Kurrotul Aini. Keduanya merupakan staf keuangan PT Bali Pacific Pragama. Adapun Rita yang seharusnya menjadi saksi ketiga tidak memenuhi panggilan Jaksa.

Jaksa Dzakiyul Fikri menyatakan telah dua kali memanggil Rita sesuai dengan alamat tempat tinggal yang tercantum di berita acara pemeriksaan (BAP). "Tapi kami diberitahukan yang bersangkutan pindah tempat tinggal dan kami berusaha memanggil satu kali, tempat tinggal yang di Pontianak," ujarnya kepada hakim.

Namun, Fikri mengatakan bahwa hingga saat ini belum ada keterangan mengenai keberadaan Rita. Jaksa berencana akan mengalamatkan panggilan kepada Rita ke tempat tinggal barunya di Pontianak, Kalimantan Timur, karena baru dilakukan sekali pemanggilan.

Peran Rita dianggap sangat penting dalam kasus ini. Selain merupakan istri Akil, Rita juga merupakan pemilik CV Samagat, perusahaan yang diduga kerap menampung uang suap Akil dalam pengurusan pilkada.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com