JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing, menyarankan agar Partai Golkar segera mengevaluasi pencalonan Aburizal Bakrie sebagai Presiden RI. Bila Golkar tetap menjagokan Ketua Umum Partai Golkar tersebut, Emrus menilai langkah tersebut justru menguntungkan kompetitornya, yaitu capres dari PDI Perjuangan, Joko Widodo.
"Elektabilitasnya (Aburizal) selalu di bawah elektabilitas partai. Jadi ini hanya akan memuluskan langkah Jokowi. Karena, bila tidak muncul calon alternatif lain, maka bisa dipastikan pertarungan tidak akan seimbang dan didominasi oleh Jokowi," kata Emrus, Rabu (23/4/2014), di Jakarta.
Menurut Emrus, selain berhadapan dengan tingkat elektabilitas yang stagnan, Aburizal juga menghadapi dari permasalahan lumpur Lapindo yang tak kunjung selesai. Hal ini menurut Emrus akan menjadi vonis bagi masyarakat kepada Ical untuk tidak memilihnya di pemilu nanti.
"Lumpur Lapindo itu sudah tertanam di pikiran masyarakat kita bahwa itu adalah kesalahan Aburizal. Maka, mindset itu akan menjuruskan tindakan masyrakat untuk tidak memilihnya," ujarnya.
Selain itu, Emrus beranggapan bahwa video perjalanan Aburizal bersama artis kakak-beradik Marcella dan Olivia Zalianty beberapa waktu lalu juga menimbulkan kesan negatif pada masyarakat.
Emrus menyarangkan Golkar menyodorkan nama selain Aburizal untuk capres alternatif, misalnya Jusuf Kalla dan Akbar Tanjung. Menurut Emrus, Jokowi akan mendapat perlawanan ketat dari Kalla maupun Akbar karena kedua politikus senior itu memiliki pengalaman dan kemampuan secara nasional lebih baik dibanding Jokowi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.