"Kan saya sudah pernah bilang. Iya, saya beli tambang, tapi di Pasar Rumput," ujar Anas seusai menjalani pemeriksaan di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (17/4/2014).
Anas juga membantah pernah berhubungan dengan Bupati Kutai Timur Isran Noor untuk mengurus perizinan tambang. Sebelumnya, seusai diperiksa KPK, Isran mengatakan, tambang yang disebut sebagai milik Anas tercatat atas nama Syarifah dan Nur Fauziah dari PT Arina Kotajaya. Keduanya pemilik izin tambang batu bara seluas 10.000 hektar di Kecamatan Bengalon dan Kecamatan Kombeng, Kutai Timur, Kalimantan Timur.
Anas mengaku tak kenal dengan kedua nama pemilik tambang tersebut. "Syarifah? Yang saya kenal Syarifah tapi gelar, Syarifah Nurhayati Assegaf. Kan namanya Nurhayati Assegaf (politisi Demokrat)," ujar mantan Ketua Umum DPP Partai Demokrat ini.
Sebelumnya, mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin menyebut, Anas memiliki usaha tambang di Riau dan Kalimantan. Nazaruddin juga menyebut Anas memiliki hotel dan menggelontorkan Rp 300 miliar untuk memenangi Kongres Partai Demokrat 2010 dan membeli saham perdana PT Garuda Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.