Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Hadiri Kampanye Gerindra, Suryadharma Serahkan 'Lehernya' ke Partai Lain"

Kompas.com - 09/04/2014, 19:54 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kehadiran Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali pada kampanye Partai Gerindra di Gelora Bung Karno, 23 Maret 2014, ternyata menyisakan bara kekecewaan dari kader partainya. Wakil Ketua Umum DPP PPP Emron Pangkapi mengatakan, manuver Suryadharma sama saja dengan menyerahkan "lehernya" ke partai lain.

"Bayangkan, orang sedang bertempur di tingkat daerah, Ketum (Suryadharma Ali) menyerahkan 'lehernya' ke partai lain. Kecuali dalam konteks pilpres, ini konteksnya legislatif," ujar Emron Pangkapi di DPP PPP, Jalan Borobudur, Menteng, Jakarta, Rabu (9/4/2014).

Emron menjelaskan, keputusan Suryadharma hadir pada kampanye Partai Gerindra melanggar kesepakatan bersama dalam mukernas yang ditandatangani langsung oleh ketua umum. Salah satu isi kesepakatan tersebut adalah, kader PPP tidak boleh menghadiri kampanye partai lain.

Selain itu, menurut Emron, Suryadharma tidak pernah membicarakan tindakannya itu kepada pengurus partai. Hal ini, kata Emron, mengecewakan kader PPP. Dia menganggap aksi Suryadharma Ali merupakan kecelakaan politik.

"Ini kesalahan terburuk dalam sejarah partai. Itu membuat rontok moral kader kita. Mereka menangis di tingkat bawah. Mudah-mudahan tidak berdampak negatif," kata Emron.

Jika peristiwa tersebut tidak terjadi, Emron yakin suara PPP akan mencapai 12 persen pada Pemilu 2014 ini.

Ketua Umum DPP PPP Suryadharma Ali menghadiri kampanye Partai Gerindra di Gelora Bung Karno, Minggu (23/3/2014). Dalam acara tersebut, ia hadir didampingi oleh Djan Faridz dan KH Nuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com